Bisnis.com, JAKARTA – Partai Demokrat menilai bahwa Indonesia harus memiliki persiapan alat utama sistem pertahanan (alutsista) yang mumpuni untuk membangun sistem pertahanan negara dari serangan negara lain.
Hal itu disampaikan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat menghadiri debat capres ketiga di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (7/1/2024).
AHY menukil peribahasa latin ‘si vis pacem, para bellum’ sebagai alasannya. Peribahasa itu bermakna, jika mendambakan perdamaian, bersiaplah untuk menghadapi perang’.
"Ya alutsista itu menjadi hal yang penting. Negara itu harus punya kesiapan kapabilitas yang mumpuni sering kita mendapatkan jargon dari jaman dulu hingga sekarang masih relevan, si vis pacem, para bellum," tutur AHY di Istora Senayan, Minggu (7/1).
AHY menjelaskan bahwa saat ini Indonesia mengalami ancaman tidak kasat mata. Menurutnya, ancaman tak kasat mata juga tetap harus diantisipasi agar tidak kebobolan.
"Kalau tidak diantisipasi maka tidak ada waktu untuk persiapan khusus untuk Indonesia juga menghadapi konflik atau sengketa global," katanya.
Baca Juga
AHY juga mengakui bahwa biaya untuk pertahanan negara cukup tinggi. Oleh karena itu, pemerintah harus menyiapkan alutsista dari sekarang, sebelum terlambat.
"Memang cost-nya tinggi sekali dan itu harus dipersiapkan dari waktu ke waktu," ujarnya.
Seperti diketahui, debat capres ketiga mengangkat tema pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri.
Sebelumnya, debat pertama capres Pemilu 2024 telah diselenggarakan di Kantor KPU RI, Jakarta, pada 12 Desember 2023. Kemudian, debat kedua cawapres Pemilu 2024 digelar di JCC Senayan, Jakarta, pada 22 Desember 2023.
Setelah hari ini, rangkaian debat capres-cawapres dijadwalkan masih berlangsung dua kali lagi, yakni pada 21 Januari 2024, dan 4 Februari 2024.