Bisnis.com, JAKARTA – Calon Presiden (Capres) nomor urut 1 Anies Rasyid Baswedan menekankan bahwa rasio utang Negara yang ideal terhadap produk domestik bruto (PDB) adalah mencapai 30%.
Anies menilai bahwa Pemerintah perlu mengelola utang secara hati-hati dengan risiko yang terkendali melalui komposisi optimal, baik mata uang, suku bunga, maupun jatuh tempo.
“Menurut hemat kami kita harus mencapai angka [rasio utang] 30% dari GDP sehingga kita aman di bawah 30% dan itu caranya kita menata utangnya dan kedua memperbesar GDP [Indonesia],” ujarnya pada debat ketiga capres di Istora Senayan, Minggu (7/1/2023).
Baca Juga
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menilai dalam upaya menjaga kedaulatan Negara dari utang, maka perlu adanya pengembangan skema kreatif dalam mencari utang luar negeri.
Skema yang dimaksud, kata Anies termasuk pelibatan swasta dan memastikan ada perluasan wajib pajak yang harapannya akan memperkuat produk domestik bruto (PDB) Tanah Air.
“Di samping mengurangi kebocoran pajak. Kita perlu agar utang-utang digunakan untuk aktivitas produktif, jangan digunakan untuk non-produktif misalnya untuk membeli alusista bekas, itu tidak tepat justru harus sebaliknya yang kita kerjakan,” pungkas Anies.