Bisnis.com, JAKARTA - Cawapres nomor urut 3, Mahfud MD, berbicara tentang hukum suap menyuap dalam pemilihan pemimpin di Indonesia, baik caleg atau capres.
Menurut Mahfud MD, penerima dan pemberi suap akan mendapatkan laknat dari Allah SWT.
Hal tersebut disampaikan Mahfud saat menghadiri shalawat kebangsaan di Desa Prampelan, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jumat (5/1/2024) malam.
"Akan datang laknat dari Allah kepada orang yang memberi dan menerima suap," kata Mahfud MD.
Meski demikian, ada yang menarik dari pernyataan Menko Polhukam RI tersebut. Mahfud kemudian mengatakan bahwa masyarakat boleh menerima "uang sogokan" jika sedang berada dalam situasi tersebut.
Akan tetapi, Mahfud MD mewanti-wanti agar hendaknya uang sogokan yang diberikan itu tak lantas mengubah pilihan hati nurani.
Baca Juga
"Jika saudara menerima semacam itu, terima, tidak apa-apa. Tapi jangan berubah hati nurani bahwa saya akan memilih yang benar," lanjutnya.
Sebab bagi Mahfud MD, memilih pemimpin yang benar adalah dengan tidak mengkhianati hati nurani.
"Memilih yang benar tidak mengkhianati hati nurani. Sehingga kita tidak berdosa kemudian karena itu bukan suap, kalau suap saudara memilih karena diberi," ujarnya.
Meski berstatus sebagai Cawapres nomor urut 3, Mahfud MD tidak memaksa masyarakat yang hadir dalam acar tersebut untuk memilih dirinya
Mahfud beberapa kali hanya meminta agar masyarakat mengikuti hati nurani mereka dalam memilih pemimpin di kontestasi pemilu 2024 ini.
"Saya tidak harus mengatakan saudara harus memilih siapa, silahkan pilih. Asal hati nurani saudara membisikkan inilah yang cocok menjadi wakil. Silahkan," ia menambahkan.