Bisnis.com, JAKARTA – Calon Presiden dan Wakil Presiden Ganjar Pranowo-Mahfud MD bertekad meningkatkan daya saing strategis produk Indonesia di pasar global melalui program “Made in Indonesia.” Kedutaan besar Indonesia di luar negeri akan jadi ujung tombak dalam memperkuat daya saing produk lokal.
“Made in Indonesia merupakan bagian dari upaya kami mempercepat pembangunan ekonomi berdikari berbasis pengetahuan dan nilai tambah,” kata Ganjar.
Program Made in Indonesia dijalankan dengan fokus pada pengembangan industri lokal dan pemberdayaan pelaku UMKM. Selain itu, ada pula program peningkatan inovasi dan teknologi guna meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global.
Selama ini, produk industri pengolahan (manufaktur) merupakan andalan terbesar ekspor Indonesia. Tahun 2022, ekspor industri pengolahan mencapai US$206,1 miliar atau 75% dari total ekspor produk non-migas Indonesia.
Sebagai bagian dari program ini, Ganjar akan menggandeng kantor Kedutaan Besar sebagai promotor produk Indonesia di luar negeri. “Kita akan memperkuat diplomasi kedutaan besar di seluruh dunia sebagai ujung tombak ekspor, perlindungan pekerja migran Indonesia, dan pelayanan WNI di luar negeri yang responsif,” kata Ganjar.
Selama lima tahun terakhir, ekspor produk manufaktur Indonesia tumbuh 63%, lebih tinggi dari total pertumbuhan ekspor produk non-migas yang hanya tumbuh 54%.
Ganjar Pranowo dikenal sebagai sosok yang mendukung tumbuhnya industri di dalam negeri. Saat mengikuti debat perdana di KPU, Selasa (12/12/2023) malam, Ganjar memakai sepatu lokal merk Pijak Bumi dengan tulisan 'Sat Set'.
“Ini sepatu karya anak muda Indonesia. Sepatunya menarik karena ada tulisan Sat Set. Waktu saya mau debat, ada anak yang kirim pesan ke saya, mau tidak Pak pakai sepatu saya. Saya lihat sepatunya dan menarik, wah saya mau banget," kata Ganjar.
Dalam kunjungannya ke Sukoharjo beberapa waktu lalu, Ganjar tak segan mempromosikan jamu. “Kalau kamu pengin tahu hebatnya dunia perjamuan kita, datang ke Sukoharjo. Cuma di sini yang punya Pasar Jamu. Mau nongkrong juga bisa kok. Gasken ya,” kata Ganjar.
Ganjar menyebut Indonesia memiliki potensi yang besar untuk bisa menjadi pusat herbal di dunia.
Komitmen Ganjar untuk mendukung produk lokal sudah dilakukan sejak menjadi Gubernur Jawa Tengah. Tahun 2022, Ganjar telah menganggarkan Rp3,8 triliun bagi belanja UMKM di e-catalog Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Ganjar juga membentuk tim Satgas TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) demi mendorong peningkatan kualitas produk lokal.
Di era kepemimpinan Ganjar, UMKM di Jawa Tengah melesat. Pada 2022 industri mikro dan kecil (IMK) paling banyak berada di Jawa Tengah, porsinya mencapai 20,6% dari total jumlah IMK nasional.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2022 terdapat 4,3 juta unit usaha industri mikro dan kecil (IMK) di Indonesia, dengan total jumlah tenaga kerja sekitar 9,4 juta orang. IMK yang dimaksud dalam data ini adalah industri pengolahan/manufaktur yang memiliki pekerja kurang dari 20 orang per unit usaha.