Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TPN Ganjar-Mahfud Minta Pembagian Bansos Ditunda Hingga Pilpres 2024 Selesai

TPN Ganjar-Mahfud meminta pemerintah pembagian bansos ke masyarakat ditunda hingga penyelenggaraan Pilpres 2024 selesai.
TPN Ganjar-Mahfud Minta Pembagian Bansos Ditunda Hingga Pilpres 2024 Selesai. Calon Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyampaikan pidato politiknya saat berkampanye di Palu, Sualwesi Tengah, Senin (4/12/2023). ANTARA FOTO/Basri Marzuki/foc.
TPN Ganjar-Mahfud Minta Pembagian Bansos Ditunda Hingga Pilpres 2024 Selesai. Calon Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyampaikan pidato politiknya saat berkampanye di Palu, Sualwesi Tengah, Senin (4/12/2023). ANTARA FOTO/Basri Marzuki/foc.

Bisnis.com, JAKARTA - Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud meminta pembagian bantuan sosial (bansos) ke masyarakat ditunda hingga penyelenggaraan Pilpres 2024 selesai.

Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis, menjelaskan pembagian bansos jelang pemilu bisa dimanfaatkan untuk keperluan menaikkan elektabilitas alias tingkat keterpilihan pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden tertentu.

"Itu [pembagian bansos] menguntungkan paslon tertentu. Mudah-mudahan saya salah, tapi presepsi publik seperti itu. Sebaiknya pejabat pemerintah menunda pembagian bansos sampai selesai pilpres, agar tidak menimbulkan kecurigaan dan pra sangka," ujar Todung di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jakarta Pusat, Jumat (29/12/2023).

Dia mengaku permintaan penundaan pembagian bansos akan menuai banyak persepsi negatif dari masyarakat. Meski demikian, Todung rela dikritik untuk memastikan Pilpres 2024 berjalan secara adil untuk setiap pesertanya.

"Semua kebijakan populis bisa dilakukan oleh pemerintah dan itu tidak melanggar Undang-undang. Tapi menurut saya dalam konteks pilpres dan pemilu sebaiknya itu tidak dilakukan, sampai pilpres ini selesai. Jangan ada pihak yang mengambil keuntungan dari situasi semacam ini," katanya.

Dia mencontohkan, taktik pembagian bansos untuk memenangkan calon kepala pemerintahan pernah digunakan Perdana Menteri Hungaria Viktor Orbán. Todung tidak ingin taktik kotor seperti itu digunakan untuk pilpres di Indonesia.

Oleh sebab itu, TPN Ganjar-Mahfud meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) turut ambil peran mengawasi penggunaan bansos dalam ajang Pilpres 2024.

"Bansos itu adalah program pemerintah dan kredit terhadap pembagian bansos itu bukan milik paslon tertentu, semua paslon harusnya mendapat kredit untuk itu. Bawaslu umumkan dan presiden juga mesti umumkan hal ini bahwa ini adalah uang rakyat yang memang dibagikan kepada rakyat," jelas Todung.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper