Bisnis.com, JAKARTA - PDI Perjuangan (PDIP) mengungkapkan sejumlah kader partainya di Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim) dibayar pihak lain untuk membuat video melepas jaket partai.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan ada pihak yang seakan ingin menarasikan internal PDIP pecah dan kemudian beralih mendukung pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming, bukan pasangan calon nomor urut 3 Ganjar Pranowo - Mahfud MD.
"Itu kan ada buatan, yang di Jateng, Jatim, yang lalu. Itu kan model-model itu dilakukan," ujar Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Jumat (22/12/2023).
Padahal, lanjutnya, pihak itu hanya membayar kader PDIP secara perorangan. Bahkan, Hasto mengaku sejumlah kader itu sudah mengklarifikasi perbuatannya.
"Sudah ada yang minta maaf itu di Tegal, seorang ibu-ibu yang melakukan hal yang sama [melepas jaket PDIP] tetapi ternyata itu dibayar. Itu cara-cara kampanye yang sangat kotor dan tidak berkeadaban," jelasnya.
Hasto mengklaim, PDIP tidak akan menggunakan cara-cara kampanye hitam untuk memenangkan Ganjar-Mahfud dalam ajang Pilpres 2024. PDIP, lanjutnya, akan memenangkan Ganjar-Mahfud dengan cara beretika.
Baca Juga
"Cara kami dgn mengedepankan kerja-kerja konkret, berpihak pada wong cilik [orang kecil], bukan kemudian membayar orang perorang dengan berpura-pura melepas jaket," ungkapnya.