Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hasto Klaim Ada Pihak Bayar Kader PDIP Bikin Video Lepas Jaket Partai

PDIP mengungkapkan sejumlah kader partainya di Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim) dibayar pihak lain untuk membuat video melepas jaket partai.
DI Perjuangan (PDIP) angkat bicara perihal bacapres Ganjar Pranowo yang muncul dalam tayangan azan di salah satu stasiun televisi nasional. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Rabu (13/9/2023), mengatakan bahwa hal tersebut sangat baik dan tak berkaitan dengan hal lain./Dok. PPDIP
DI Perjuangan (PDIP) angkat bicara perihal bacapres Ganjar Pranowo yang muncul dalam tayangan azan di salah satu stasiun televisi nasional. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Rabu (13/9/2023), mengatakan bahwa hal tersebut sangat baik dan tak berkaitan dengan hal lain./Dok. PPDIP

Bisnis.com, JAKARTA - PDI Perjuangan (PDIP) mengungkapkan sejumlah kader partainya di Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim) dibayar pihak lain untuk membuat video melepas jaket partai.

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan ada pihak yang seakan ingin menarasikan internal PDIP pecah dan kemudian beralih mendukung pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming, bukan pasangan calon nomor urut 3 Ganjar Pranowo - Mahfud MD.

"Itu kan ada buatan, yang di Jateng, Jatim, yang lalu. Itu kan model-model itu dilakukan," ujar Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Jumat (22/12/2023).

Padahal, lanjutnya, pihak itu hanya membayar kader PDIP secara perorangan. Bahkan, Hasto mengaku sejumlah kader itu sudah mengklarifikasi perbuatannya.

"Sudah ada yang minta maaf itu di Tegal, seorang ibu-ibu yang melakukan hal yang sama [melepas jaket PDIP] tetapi ternyata itu dibayar. Itu cara-cara kampanye yang sangat kotor dan tidak berkeadaban," jelasnya.

Hasto mengklaim, PDIP tidak akan menggunakan cara-cara kampanye hitam untuk memenangkan Ganjar-Mahfud dalam ajang Pilpres 2024. PDIP, lanjutnya, akan memenangkan Ganjar-Mahfud dengan cara beretika.

"Cara kami dgn mengedepankan kerja-kerja konkret, berpihak pada wong cilik [orang kecil], bukan kemudian membayar orang perorang dengan berpura-pura melepas jaket," ungkapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper