Bisnis.com, JAKARTA - Polisi menyampaikan alasan tersangka pengaturan skor Vigit Waluyo ditahan karena diduga masih melakukan aksinya hingga saat ini.
Kepala Tim Penyidikan Satgas Anti Mafia Bola Polri, Dani Kustoni menyampaikan bahwa dugaan tersebut masih dilakukan pendalaman oleh pihaknya.
"Terakhir [pengaturan skor] yang kita ketahui [kompetisi] yang saat ini berlangsung tentunya. Walaupun ada informasi tadi yang disampaikan kepada kami. Nah ini masih dalam rangka pendalaman. Oleh sebab itu, hari ini kami lakukan penahanan," kata Dani di Bareskrim, Rabu (20/12/2023).
Dia menambahkan bahwa pihaknya khawatir Vigit kembali melakukan aksi pengaturan skor apabila tidak dilakukan penahanan. Di sisi lain, upaya penahanan tersebut dapat memudahkan proses penyidikan.
Adapun, Dani menuturkan harga pengaturan skor yang melibatkan oleh Vigit Waluyo rata-rata mencapai Rp100 juta per pertandingan. Nantinya, selaku perantara Vigit bakal mengambil keuntungan dari jumlah tersebut.
Dalam kasus ini, Vigit yang juga mantan pemilik klub di liga Indonesia berperan sebagai pelobi wasit untuk memenangkan salah satu klub yang bertanding.
Baca Juga
"Memang rata-rata setiap pertandingan adalah 100 juta Yang kita lakukan pemeriksaan dari VW ini. Kemudian, VW pun yang diperoleh tentunya keuntungan finansial yang bersangkutan," tambahnya.
Sebelumnya, Vigit juga telah dinyatakan bersalah dan terlibat dalam kasus pengaturan skor. Pada 2019, dia dijatuhi sanksi dari Komite Disiplin (Komdis) PSSI berupa larangan terlibat dalam sepak bola selama seumur hidup.
Sebagai informasi, nama Vigit Waluyo mendapat atensi dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Dia mengatakan bahwa Vigit merupakan aktor intelektual pengaturan skor di pertandingan sepak bola Indonesia.
"Kami temukan ada upaya pengaturan skor, agar klub terdegradasi lolos. Ini semua adalah hasil data intelijen, ada salah satu aktor intelektual, namanya cukup malang-melintang, inisial VW alhamdulillah ini bisa kami ungkap," kata Listyo beberapa waktu lalu.