Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Putin Hadiri Konferensi Pers Akhir Tahun Perdana Sejak Perang Ukraina

Presiden Rusia Vladimir Putin mengadakan konferensi pers akhir tahun pertamanya sejak mengirimkan pasukan perang ke Ukraina.
Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara saat konferensi pers setelah pertemuan puncak para pemimpin Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (CIS) di Bishkek, Kyrgyzstan, 13 Oktober 2023. Sputnik/Pavel Bednyakov/Pool via REUTERS
Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara saat konferensi pers setelah pertemuan puncak para pemimpin Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (CIS) di Bishkek, Kyrgyzstan, 13 Oktober 2023. Sputnik/Pavel Bednyakov/Pool via REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Rusia Vladimir Putin mengadakan konferensi pers akhir tahun pertamanya sejak mengirimkan pasukan perang ke Ukraina, Kamis (14/12/2023).

Melansir CNA, Putin merasakan keadaan berbalik menguntungkannya setelah dua tahun konflik terjadi.

Dia menjawab pertanyaan dari wartawan selama berjam-jam, tepat seminggu setelah mengumumkan bahwa dirinya akan mencalonkan diri dalam pemilihan presiden tahun depan.

Juru Bicara Putin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan bahwa Presiden Rusia itu akan “meringkas hasil tahun ini”.

Namun, Rusia mengatakan pihaknya telah menjatuhkan sembilan drone Ukraina yang menuju Moskow, hanya beberapa jam sebelum acara Putin dijadwalkan dimulai.

Ukraina mengatakan pihaknya telah menembak jatuh 41 dari 42 drone rancangan Iran yang diluncurkan oleh pasukan Rusia di kota Selatan Odesa, dalam serangan yang melukai 11 orang.

Sementara itu, Rusia belum pulih dari keterkejutan atas kegagalan awal operasi militernya, di mana Ukraina berhasil menangkis serangan di Kyiv dan kemudian mendapatkan kembali wilayah di timur dan selatan.

Perlawanan kuat Ukraina dan dukungan sekutu-sekutunya mengejutkan para pengamat di seluruh dunia dan di Rusia. Namun, hampir dua tahun setelah serangannya, Putin mungkin merasakan bahwa peruntungannya mulai bangkit kembali.

Serangan balasan terbaru Ukraina gagal menembus pertahanan Rusia yang sudah mengakar kuat, dan dukungan dari sekutu-sekutunya mulai melemah.

Adapun, selama kunjungannya ke Washington minggu ini, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky gagal mengatasi penolakan Partai Republik di Kongres untuk menyetujui paket bantuan baru senilai US$60 miliar.

Perekonomian Rusia telah bertahan dari sanksi Barat yang bertujuan untuk mengisolasi Rusia, meskipun ketahanan perekonomian jangka panjang masih belum pasti.

Rusia masih mampu mempertahankan upaya perangnya melalui penjualan minyak, yang dibahas Putin selama perjalanan ke UEA dan Arab Saudi pada bulan ini.

Kampanye pemilu Putin dinilai tidak akan mampu mengatasi kerugian ekonomi dan sumber daya manusia yang nyata akibat serangan tersebut.

Pada konferensi pers kali ini, dia diperkirakan akan membahas masalah-masalah dalam negeri dan politik internasional, dan mengulangi retorika yang biasa digunakan untuk memutarbalikkan masa lalu Ukraina.

Penelepon dari Rusia telah mengirimkan lebih dari 1,5 juta permintaan, dan kantor berita pemerintah Rusia melaporkan bahwa sebagian besar pertanyaan melalui telepon berkaitan dengan konflik di Ukraina, perumahan, dan layanan publik.

Putin juga akan memaparkan ambisinya untuk pemilu 17 Maret mendatang yang akan memungkinkan dia untuk memperpanjang kekuasaannya selama puluhan tahun hingga tahun 2030.

Tidak ada keraguan mengenai hasil pemilu ini, karena sebagian besar oposisi berada di pengasingan atau berada di balik jeruji besi. Saingan paling terkenal Putin, Alexei Navalny, saat ini menjalani hukuman penjara 19 tahun atas tuduhan politik.

Rusia sendiri telah meningkatkan tindakan kerasnya terhadap perbedaan pendapat sejak serangan terhadap Ukraina dimulai. Ribuan orang telah ditahan dan dipenjara karena protes, dan ribuan lainnya meninggalkan negara tersebut karena takut dipanggil untuk berperang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper