Bisnis.com, JAKARTA – Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) menjabarkan terdapat sejumlah strategi untuk mengejar target penurunan kemiskinan ekstrem 0% pada 2024.
Sekretaris Eksekutif Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Suprayoga Hadi menjabarkan bahwa strategi yang dimaksud melalui pengurangan beban pengeluaran melalui program bantuan dan perlindungan sosial, peningkatan pendapatan masyarakat miskin melalui program pemberdayaan ekonomi masyarakat miskin.
Kemudian, kata Suprayoga strategi lainnya adalah melalui pengurangan kantong-kantong kemiskinan melalui program peningkatan sarana dan prasarana permukiman khususnya di tingkat desa dan kawasan perdesaan.
“Kami memastikan dukungan Pemerintah dalam melaksanakan ketiga strategi percepatan penanggulangan kemiskinan dan PPKE tersebut juga terus meningkat, dengan peningkatan anggaran perlindungan sosial yang mencapai Rp493,5 triliun pada 2024,” ujarnya di Kantor Sekretariat Presiden, Kamis (14/12/2023).
Dia melanjutkan strategi tersebut sejalan dengan arah kebijakan APBN tahun 2024 untuk mempercepat transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, sehingga pagu anggaran program pemberdayaan ekonomi pada tahun 2024 senilai Rp76,3 triliun.
"Dengan demikian, maka penghapusan kemiskinan ekstrem telah menjadi salah satu strategi kebijakan fiskal jangka pendek pemerintah,"ujarnya.
Baca Juga
Selain itu, dia melanjutkan bahwa terdapat empat upaya lain dari Pemerintah dalam menurunkan tingkat kemiskinan nasional mulai dari konvergensi program.
Secara rinci, dia menyebut bahwa strategi tersebut menyasar kelompok sasaran–keluarga miskin dan rentan, menerima manfaat bantuan dari seluruh program yang ada. Kemudian, peningkatan kualitas implementasi program khususnya terkait pencairan anggaran yang tepat waktu untuk program kemiskinan.
Ketiga, perbaikan pensasaran program, khususnya dengan terus menekan angka exclusion error–kelompok miskin yang tidak menerima program dan keempat meningkatkan akses kelompok miskin pada layanan/infrastruktur dasar seperti sanitasi dan air bersih.
Meski begitu, dia mengakui target menurunkan kemiskinan ekstrem hingga nol persen bulat pada 2024 sulit tercapai. Namun, Pemerintah disebutnya tetap optimistis angka kemiskinan ekstrem bisa diturunkan di angka 0,5 hingga 0,7 persen.
"Kami sempet menghitung antara 0,5 sampai 0,7 tetapi paling tidak sudah nol koma. Kita tujuannya memang nol koma kok. Kalau nol koma nol jelas imposible," pungkas Suprayoga.