Bisnis.com, JAKARTA - Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud mengungkapkan alasan calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan capres nomor urut 1 Anies Baswedan cenderung kompak menyerang capres nomor urut 2 Prabowo Subianto dalam acara debat perdana Pilpres 2024 pada Selasa (12/12/2023) malam.
Sekretaris TPN Ganjar-Mahfud, Hasto Kristiyanto, mengaku sebenarnya Ganjar dan Anies tidak merencanakan untuk menyerang Prabowo. Keduanya hanya punya pengalaman yang sama.
"Itu [menyerang Prabowo] bukan strategi, itu suasana kebatinan yang menyatukan karena sama-sama diintimidasi," ungkap Hasto di Gedung High End, Jakarta Pusat, Rabu.
Sementara itu, Dewan Pengarah TPN Ganjar-Mahfud Muhamad Mardiono mengatakan Ganjar sebenarnya bukan dalam konteks menyerang Prabowo dalam ajang debat kemarin. Menurutnya, Ganjar hanya ingin menanyakan ke Prabowo aspirasi yang dititipkan masyarakat.
"Ini juga menjadi isu penting di tengah-tengah publik, di mana tokoh masyarakat, mahasiswa, para petani, para pedagang, dan lain sebagainya, yang menyampaikan itu semua kemudian kita olah," jelas Mardiono di Gedung High End, Jakarta Pusat, Rabu.
Plt Ketua Umum PPP ini menjelaskan, Ganjar ingin adanya solusi yang diberikan Prabowo dari pertanyaan itu. Di samping itu, Mardiono tidak keberatan apabila masyarakat anggap sejumlah pertanyaan Ganjar ke Prabowo sebagai serangan.
Baca Juga
"Jadi tidak dalam konteks serang dan menyerang. Kalau kemudian ada mungkin ya jalan politik atau langkah politik sebelah ya, itu yang berbeda dengan kita, ya itulah yang dimaknai sebagai saling serang dan menyerang," katanya.
Sebagai informasi, dalam debat perdana Pilpres 2024 yang diselenggarakan KPU pada Selasa malam kemarin, Ganjar dan Anies kerap menanyakan sejumlah isu sensitif kepada Prabowo.
Ganjar dan Anies kompak menanyakan soal putusan kontroversial Mahkamah Konstitusi (MK) no. 90/PUU-XXI/2023 yang memuluskan langkah Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres Prabowo. Kedua juga 'mengeroyok' Prabowo soal penanganan konflik Papua dan pelanggan HAM masa lalu.