Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Hilirisasi Versi Ganjar Jika Jadi Presiden, Beda dengan Jokowi?

Ganjar akan tetap melanjutkan hilirisasi yang telah digagas Jokowi tetapi lebih inovatif dan berbasis data
Ini Hilirisasi Versi Ganjar Jika Jadi Presiden, Beda dengan Jokowi? Calon presiden Ganjar Pranowo, Jumat (8/12/2023) menegaskan tidak setuju gubernur Daerah Khusus Jakarta ditunjuk presiden.  JIBI/Bisnis-Surya Dua Artha Simanjuntak
Ini Hilirisasi Versi Ganjar Jika Jadi Presiden, Beda dengan Jokowi? Calon presiden Ganjar Pranowo, Jumat (8/12/2023) menegaskan tidak setuju gubernur Daerah Khusus Jakarta ditunjuk presiden. JIBI/Bisnis-Surya Dua Artha Simanjuntak

Bisnis.com, JAKARTA – Calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengungkapkan strateginya untuk melanjutkan program hilirisasi yang telah dikerjakan Presiden Joko Widodo (Jokowi), apabila terpilih dalam Pilpres 2024.

Menurutnya, hilirisasi dapat diperluas ke berbagai sektor lain seperti kelautan dan perkebunan, bukan hanya terpaku pada sumber daya alam tertentu.

“Kan hilirisasi tidak hanya sumber daya alam itu saja. Kita bisa hilirisasi sektor kelautan, perkebunan, ya sumber dayanya kan itu masih banyak lagi,” katanya kepada Bisnis di Jakarta, Rabu (13/12/2023).

Kendati demikian, Ganjar menyebut bahwa rencana tersebut tetap memerlukan perencanaan yang matang, utamanya untuk menghindari jebakan regulasi yang disepakati oleh Indonesia sendiri.

“Tapi kita mesti menyiapkan dari awal agar kemudian kita tidak bisa masuk dalam jebakan-jebakan regulasi yang pernah kita sepakati,” lanjut pasangan cawapres Mahfud MD ini.

Selain itu, dirinya juga berkata bahwa hilirisasi berkait kelindan dengan relasi Indonesia dalam lingkup internasional.

Untuk melanjutkan program tersebut, dirinya berpendapat bahwa keberanian yang dimiliki mesti diimbangi dengan landasan data dari riset yang baik, diiringi dengan kreativitas dan terobosan lainnya.

“Jadi ini terkait juga dengan relasi internasional kita gitu, loh. Kalau kita harus punya keberanian, wajib itu hukumnya. Tapi kita mesti kreatif dan lebih inovatif lagi. Itulah pentingnya kebijakan itu dibuat berbasis data dan research,” tutur mantan Gubernur Jawa Tengah itu.

Berkaitan dengan hal ini, Ganjar menyebut akan melibatkan banyak periset dari berbagai perguruan tinggi, tanpa mengesampingkan keberadaan masyarakat lokal. Hal ini dilakukan untuk menghindari munculnya kecemburuan dalam tatanan masyarakat.

Sebelumnya, pada Agustus lalu, Jokowi sempat mengungkapkan harapan kepada pemerintahan presiden berikutnya agar terus menggencarkan semangat hilirisasi seperti dari nikel dan industri bahan baku lainnya.

Harapan tersebut diungkapkan Jokowi dalam agenda Peresmian Pembukaan Rakernas Gamki di Medan, Sabtu (19/8/2023). Dia menuturkan bahwa hilirisasi memiliki nilai tambah yang signifikan lebih tinggi dan menguntungkan negara.

"Pemimpin ke depan harus berani melanjutkan itu meskipun risikonya digugat di WTO [World Trade Organization], ditekan IMF [International Monetary Fund], mungkin ada negara lain yang menekan lagi, jangan mundur!" kata Jokowi, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (20/8/2023).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper