Bisnis.com, JAKARTA - Shah Bulbul bersama istrinya, Bibi Roshan dan dua anaknya Umaima dan Arsalan melakukan perjalanan selama 30 jam ke Karachi, kota terbesar di Pakistan.
Bulbul dan keluarganya termasuk di antara 45 penumpang bus transportasi yang menjadi sasaran sekelompok penyerang pada 2 Desember 2023 di Gilgit-Baltistan, Pakistan. Saat terlelap di dalam bus menuju kota tersebut, Bulbul tersentak karena sang istri berteriak.
“Dia menarik saya dan putri kami, lalu berteriak kepada saya agar turun, turun,” kata Bulbul.
Pada saat itulah Dia menyadari bahwa bus tersebut sedang diserang saat mendengar suara ledakan yang keras.
“Istri saya mengatakan bahwa dia terkena peluru, dan saya harus menjaga anak-anak kami.” ujar Bulbul.
Serangan tersebut merenggut nyawa 10 penumpang, dan lainnya luka-luka.
Baca Juga
Mengenang serangan itu, Bulbul menyebutnya 'satu jam di neraka'.
“Saat itu gelap gulita. Terjadi rentetan peluru. Orang-orang di belakang tempat duduk kami tertabrak. Saya sedang menggendong anak-anak saya erat-erat, sementara istri saya berusaha melindungi kami, meskipun dia sendiri mengalami pendarahan hebat. Orang-orang berteriak dan mengerang di dalam bus, berteriak minta tolong,” kata Bulbul pada Kamis malam (7/12/2023) dalam sebuah pernyataan.
“Dari peluru pertama yang ditembakkan hingga bus berhenti, semuanya memakan waktu kurang dari 10 menit, namun bagi saya rasanya seperti 10 abad. Berkali-kali dia [Istri Bulbul] bilang jangan khawatir kalau meninggal, jaga saja anak-anak,” tegasnya.
Sambil menggendong kedua anaknya, Bulbul mencoba turun dari bus.
Dia melihat orang-orang terjatuh dari tempat duduknya, beberapa di antaranya tewas, dan yang lainnya meminta bantuan. (Syahra Fauzia)