Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joe Biden dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky akan bertemu di Gedung Putih pada Selasa (12/12/2023) ketika pemerintah Amerika Serikat (AS) meningkatkan tekanan pada Kongres untuk memberikan bantuan miliaran dolar lagi kepada Kyiv saat berperang dengan Rusia.
Kunjungan tersebut dimaksudkan “untuk menggarisbawahi komitmen AS yang tak tergoyahkan dalam mendukung rakyat Ukraina dalam membela diri melawan invasi brutal Rusia,” menurut Gedung Putih dalam sebuah pernyataan pada Minggu (10/12/2023).
“Ketika Rusia meningkatkan serangan rudal dan drone terhadap Ukraina, para pemimpin akan membahas kebutuhan mendesak Ukraina dan pentingnya dukungan berkelanjutan Amerika Serikat pada saat kritis ini.”
Kantor Zelensky mengonfirmasi bahwa dia telah menerima undangan Biden. Dia juga telah diminta untuk berbicara pada pertemuan dengan seluruh senator.
Biden telah meminta Kongres untuk paket pendanaan masa perang senilai US$110 miliar bagi Ukraina (US$61,4 miliar) dan Israel, serta prioritas keamanan nasional lainnya. Namun permintaan tersebut terjebak dalam perdebatan mengenai kebijakan imigrasi AS dan keamanan perbatasan.
Zelensky melakukan perjalanan ke Buenos Aires untuk menyaksikan pengambilan sumpah presiden baru Argentina, Javier Milei, pada hari Minggu (10/12/2023).
Baca Juga
Pemimpin Ukraina itu dijadwalkan berpidato di depan para senator AS melalui video minggu lalu, namun harus membatalkan kehadirannya, menurut Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer dari New York.
Kongres telah mengalokasikan US$111 miliar untuk membantu Ukraina, dan direktur anggaran Biden, Shalanda Young, mengatakan dalam sebuah surat pekan lalu kepada para pemimpin DPR dan Senat bahwa AS akan kehabisan dana untuk mengirim senjata dan bantuan ke Ukraina pada akhir tahun ini.
“Sudah waktunya untuk mencapai kesepakatan yang disetujui kedua belah pihak,” kata Young, Minggu (10/12/2023).
Taruhannya sangat tinggi bagi Ukraina, kata Menteri Luar Negeri Antony Blinken dalam dua wawancara televisi pada hari Minggu (10/12/2023), mengingat “kami kehabisan dana” untuk Ukraina.
“Ini adalah saat yang tepat untuk mengambil tindakan karena jika tidak, kita tahu apa yang akan terjadi. (Presiden Rusia Vladimir) Putin akan dapat bergerak maju dengan impunitas dan kami tahu dia tidak akan berhenti di Ukraina.”