Bisnis.com, JAKARTA - Pesawat tempur Rusia menembakkan 19 rudal jarak jauh ke sasaran di Ukraina pada Jumat (8/12/2023) pagi, menewaskan satu warga sipil di wilayah tengah, melukai empat lainnya dan merusak fasilitas industri, kata para pejabat Kyiv.
Serangan tersebut merupakan salvo besar pertama dari rudal yang ditembakkan Rusia ke sasaran, termasuk Ibu Kota Ukraina, dalam beberapa minggu terakhir. Rusia sebagian besar menggunakan drone untuk serangan semalam dalam beberapa pekan terakhir.
"Sayangnya, satu orang tewas. Awalnya, empat orang terluka. Mereka semua dirawat di rumah sakit. Dua orang berada dalam kondisi parah," kata Gubernur wilayah Dnipropetrovsk Serhiy Lysak melalui aplikasi pesan Telegram.
Melansir Reuters, pertahanan udara menembak jatuh 14 rudal yang masuk di wilayah luar Kyiv dan wilayah tengah Dnipropetrovsk, kata juru bicara angkatan udara Yuriy Ihnat dalam komentar yang disiarkan televisi.
Serangan itu merusak fasilitas industri yang tidak disebutkan namanya dan lebih dari selusin rumah di kota Pavlohrad dan Ternivka serta desa Yuryivska, kata Lysak.
Rusia menggunakan tujuh pembom Tu-95 untuk meluncurkan rudal di berbagai wilayah di seluruh negeri, menurut angkatan udara dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga
Serhiy Popko, kepala pemerintahan militer Kyiv, mengatakan Ibu Kota Ukraina telah menjadi sasaran serangan tersebut namun semua rudal dijatuhkan oleh pertahanan udara saat mereka mendekat.
Puing-puing rudal merusak rumah-rumah milik pribadi di beberapa permukiman di wilayah Kyiv, memecahkan jendela dan menghancurkan beberapa dinding, kata Gubernur Ruslan Kravchenko.
Peringatan udara diumumkan sekitar pukul 07.00 pagi dan berlangsung selama lebih dari 2 jam.
Para pejabat melaporkan serangan rudal tadi malam yang melanda wilayah timur laut Kharkiv.
Menteri Dalam Negeri Ihor Klymenko mengatakan tim penyelamat dan polisi sedang membersihkan puing-puing setelah serangan itu merusak sebuah bangunan tempat tinggal berlantai lima, setidaknya tujuh rumah tempat tinggal dan 20 mobil.