Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Media Asing Kabarkan Letusan Marapi, Sistem Peringatan Dini Disorot

Media asing turut mengabarkan peristiwa letusan Gunung Marapi di Sumatera Barat yang terjadi pada Minggu (3/12/2023).
Hujan abu terjadi usai erupsi gunung Marapi di Sumbar / BNPB
Hujan abu terjadi usai erupsi gunung Marapi di Sumbar / BNPB

Indonesia adalah rumah bagi 127 gunung berapi aktif yang terletak di Cincin Api Pasifik. Lebih dari setengahnya dianggap rawan terhadap letusan, dan telah mempunyai sistem peringatan dini.

Hal ini termasuk Gunung Marapi di Sumatera Barat, yang berada pada level kedua dari empat level peringatan sejak 2011. Masyarakat tidak diperbolehkan mendekat dalam radius 3 km dari puncak.

“Untuk gunung api yang masuk dalam kategori siaga dua, kami mengirimkan surat evaluasi observasi setiap dua minggu kepada pemangku kepentingan,” kata Purnamasari

Informasi yang diberikan mencakup status gunung berapi terkini, rekomendasi dari PVMBG, serta siaran pers yang dikeluarkan di media sosial jika terjadi peningkatan aktivitas seismik.

“Kami juga mengirimkan tim tanggap darurat jika gunung tersebut berada dalam status siaga tinggi,” lanjutnya.

Meskipun demikian, memprediksi letusan gunung berapi tetap diliputi ketidakpastian, sebagaimana yang terjadi dalam kasus Marapi. Letusannya tidak didahului dengan peningkatan gempa vulkanik yang signifikan, kata Hendra Gunawan, Kepala PVMBG.

“Letusan Marapi selalu terjadi secara tiba-tiba dan sulit dideteksi dengan peralatan karena sumbernya dekat dengan permukaan,” ujarnya.

Langkah Pencegahan

Karena sulitnya memprediksi letusan gunung berapi, masyarakat dinilai sangat penting untuk mengindahkan nasihat pihak berwenang.

“Gunung berapi aktif bisa meletus kapan saja. Jika ada anjuran untuk tidak mendekati radius keselamatan, sebisa mungkin dipatuhi,” lanjut Purnamasari.

Senada, Sapta Nirwandar selaku Ketua Forum Pariwisata Indonesia mengatakan bahwa wisatawan harus memastikan bahwa mereka menggunakan layanan agen perjalanan atau pemandu wisata bersertifikat. Selain itu, penting pula untuk mendapatkan informasi tentang cuaca terkini dan kondisi medan wisata sebelum berangkat.

“Jangan gegabah karena ini menyangkut nyawa. Sekarang semua informasi bisa dicek di internet. Jika risikonya tinggi, carilah gunung lain untuk dikunjungi, masih banyak gunung berapi yang tidak aktif di Indonesia,” kata Sapta kepada CNA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman
  1. 1
  2. 2
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper