Bisnis.com, JAKARTA – Media asing turut mengabarkan peristiwa letusan Gunung Marapi di Sumatera Barat yang terjadi pada Minggu (3/12/2023).
Melansir CNA, bahaya mengunjungi gunung berapi telah menjadi pembahasan saat ini, sekaligus membuat keterbatasan sistem peringatan dini di Indonesia disorot.
Diketahui, saat letusan terbarunya, Gunung Marapi memuntahkan asap setinggi lebih dari 3.000 meter. Desa-desa terdekat diselimuti abu vulkanik, selagi dua puluh tiga orang yang terjebak meregang nyawa.
Sejak itu, letusan terjadi di empat gunung berapi lain di penjuru negeri, yaitu Gunung Merapi di Jawa Tengah, Anak Krakatau di Selat Sunda, Ili Lewotolok di Nusa Tenggara Timur, dan Gunung Dukono di Maluku Utara.
Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan dalam serangkaian kejadian tersebut. Namun, hal ini merupakan pengingat akan realitas geografis Indonesia yang berada di jalur ‘Cincin Api’.
Para pejabat menilai bahwa wisatawan dan agen perjalanan perlu untuk mengikuti rekomendasi keselamatan secara ketat, lebih lagi karena sistem prediksi letusan gunung berapi masih belum sempurna.
Baca Juga
“Kami tidak bisa memprediksi kapan gunung berapi akan meletus. Kami hanya bisa memprediksi kapan terjadi erupsi serta seberapa jauh jarak amannya,” kata Heruningtyas Desi Purnamasari selaku Ketua Subtim Pengamatan Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), dikutip dari CNA pada Kamis (7/12/2023).
Gunung Api Destinasi Wisata
Destinasi wisata gunung api adalah bisnis besar di Indonesia, terutama di puncak-puncak terkenal. Berdasarkan catatan Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia, 50.000 wisatawan asing dan tiga juta wisatawan domestik mendaki gunung di Indonesia pada 2020.
Gunung Merapi, Jawa Tengah adalah salah satu destinasi terbaik, terlepas statusnya sebagai salah satu gunung berapi paling aktif di Indonesia. Meskipun tak lagi dibuka untuk aktivitas pendakian, masih terdapat banyak opsi wisata di area tersebut.
Paket wisata populer Merapi menyediakan tumpangan jeep untuk melihat matahari terbit. Saat high season seperti libur idulfitri, jasa penyewaan jeep Merapi bisa melayani hingga 10.000 wisatawan setiap harinya.
Meski begitu, pejabat pariwisata setempat sadar bahwa kondisi Merapi bisa memburuk dengan sangat cepat, dan telah mengambil langkah-langkah untuk mengelola risiko tersebut.
Sebagai informasi, letusan dahsyat Merapi pada 2010 masih membekas dalam ingatan masyarakat setempat, karena menyebabkan 353 orang tewas dan lebih dari 61.000 orang mengungsi.
“Kami memiliki 34 titik sistem peringatan dini yang terletak hingga 20 km dari puncak Merapi, [sementara] di sisi barat terdapat penghalang lahar,” kata Wasita, Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Sleman, Yogyakarta.
Menurutnya, ada juga upaya berkelanjutan untuk membangun kewaspadaan, baik bagi agen perjalanan maupun wisatawan. Salah satunya adalah imbauan untuk memarkir mobil menghadap jalan raya bagi wisatawan, agar bisa segera melarikan diri jika terjadi keadaan darurat.