Bisnis.com, JAKARTA - Calon presiden (capres) yang diusung Koalisi Perubahan, Anies Baswedan menceritakan bahwa pencalonan dirinya sebagai capres bukanlah kehendaknya, tapi diamanatkan.
Dia menjelaskan, bahwa dirinya tidak mencalonkan diri menjadi capres, namun diamanati menjadi capres. Anies menganggap bahwa dirinya hanya seorang guru yang tidak memiliki uang dan partai politik.
“Saya jadi capres dipanggil, tadi saya ceritakan, saya dipanggil dan diamanati calon presiden. Uang tidak punya, partai tidak ada, saya ini guru resminya,” kata Anies di Hotel Resinda, Karawang dikutip, Selasa (5/12/2023).
Meski dirinya hanya seorang guru, namun saat diamanati menjadi seorang capres dirinya memiliki tanggung jawab untuk membawa perubahan. Tidak hanya bercerita mengenai pencalonan dirinya menjadi capres, eks Gubernur DKI Jakarta ini juga menyinggung soal poster umbar janji yang banyak terpampang di berbagai titik.
Anies menilai bahwa poster janji tersebut sah saja dilakukan dan tidak boleh ada pelarangan dari umbar janji tersebut di masyarakat.
“Jadi kalau ada orang bawa poster jangan umbar janji salah itu posternya, harusnya posternya umbarlah janjimu, ku tagih nanti,” ujarnya.
Baca Juga
Tidak hanya itu, Anies pun mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilih pada pemilu yang akan diselanggarakan pada 14 Februari 2024. Dia meminta masyarakat untuk memilih dan tidak abai. Karena satu suara masyarkat akan berguna untuk Indonesia kedepan.
“Saya mengajak Bapak Ibu sekalian untuk ambil pilihan, diam tidak memilih, tanggung konsekuensinya besok atau ambil pilihan dan tagih janjinya jika nanti sudah terpilih besok,” ucap Anies.