Bisnis.com, JAKARTA — Komitmen untuk melipatgandakan kapasitas energi terbarukan hingga tiga kali lipat atau mencapai 11 terawatt pada 2023 dinyatakan oleh 118 negara di sela-sela ajang COP28.
Dilansir dari Antara Senin (4/12/2023), negara-negara yang meneken komitmen itu antara lain Uni Emirat Arab, Amerika Serikat, Brasil, Jepang, Inggris, Meksiko, Polandia, Jerman, Australia, Kanada, Denmark, Prancis, Kenya, Belanda, Nigeria, dan Spanyol.
Adapun, Turki, China, India, dan Afrika Selatan belum menandatangani inisiatif itu.
Sebagai catatan, meningkatkan kapasitas energi terbarukan global sebanyak tiga kali lipat berarti meningkatkannya dari 3,4 terawatt pada 2022 menjadi 11 terawatt pada 2030.
Kedua target tersebut merupakan salah satu dari lima langkah utama yang diumumkan oleh Badan Energi Internasional untuk menyukseskan COP28. Selain itu, dalam inisiatif tersebut, sebanyak 50 perusahaan yang mewakili lebih dari 40 persen produksi minyak global menandatangani Perjanjian Dekarbonisasi Minyak dan Gas (OGDC).
Sebagai bagian dari inisiatif ini, sebuah komitmen dibuat untuk menyediakan pendanaan sebesar 1 miliar dolar AS (sekitar Rp15,4 triliun) untuk proyek pengurangan emisi metana.
Baca Juga
Presiden COP28 Ahmed Al Jaber mendesak lebih banyak negara untuk menandatangani komitmen untuk meningkatkan kapasitas energi terbarukan global dan menggandakan kemajuan dalam efisiensi energi.
“Meskipun banyak perusahaan minyak nasional telah mengadopsi target emisi nol bersih untuk pertama kalinya pada 2050, saya tahu bahwa mereka dan perusahaan lain dapat berbuat lebih banyak," kata Al Jaber, yang menyebut peluncuran OGDC sebagai “langkah besar".