Pasalnya, untuk program ini diperkirakan akan menyedot anggaran hingga Rp400 triliun. Tanpa menggunakan pos yang sudah ada seperti klaim TKN, maka pemerintah baru membutuhkan kerja keras atau menambah utang untuk merealisasikan program.
“Kecuali, yang dilakukan adalah realokasi dari penghematan belanja perjalanan dinas dan belanja gaji pegawai di tiga sektor, bansos, pendidikan, dan kesehatan. Kalau itu bisa dilakukan, itu ada tambahan,” lanjutnya.
Meski demikian, menurutnya, sebesar apapun anggaran yang ditekan, tak dapat menyanggupi ketersediaan Rp400 triliun. Terlebih, pemerintah memiliki agenda prioritas pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang alokasinya dari APBN tidak sebesar itu. “Saya kira meskipun dilakukan realokasi, anggarannya juga tidak sampai Rp400 triliun, harus dihitung teliti. Jangan sampai mengganggu program yang menjadi prioritas nasional, jangan distorsi, anggaran itu menurut saya Rp400 triliun terlalu besar dan belum prioritas,” lanjut Bhima.
Nilai anggaran makan siang gratis program Prabowo Gibran disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid, mengatakan bahwa sumber dana ratusan triliun itu akan didapat dari pengalihan dana-dana pada pos APBN.
"Sumbernya [anggaran makan siang gratis] ya dari refocusing dan realokasi uang fungsi pendidikan, perlindungan sosial dan dana kesehatan. Tergantung pada segmentasi orang bersangkutan," tuturnya di Jakarta, Kamis (28/11/2023).
Nusron optimistis anggaran Rp400 triliun per tahun tersebut bisa melindungi 82,9 juta ibu dan anak yang bakal menerima manfaat makan siang dan susu gratis di Indonesia.