Bisnis.com, JAKARTA - Lembaga Pengawasan, Pengawalan dan Penegakan Hukum Indonesia (LP3HI) mengkritisi program susu dan makan siang gratis yang tengah dikampanyekan oleh capres-cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Wakil Ketua LP3HI, Kurniawan Adi Nugroho mengemukakan bahwa program andalan Prabowo-Gibran tersebut dinilai hanya akan menguntungkan pihak tertentu saja dan rawan dikorupsi karena memiliki nilai yang sangat besar yaitu Rp400 triliun per tahun.
“Program ini berpotensi hanya menguntungkan pihak-pihak tertentu saja,” tuturnya, Senin (4/12).
Menurut Kurniawan, program susu dan makan siang gratis tersebut mirip seperti pengadaan yang kerap dikorupsi di pemerintahan. Selain itu, kata Kurniawan, program itu juga rawan terjadi kongkalikong antara vendor dengan pejabat pemerintahan, sama seperti yang terjadi pada kasus korupsi BTS yang kini ditangani Kejaksaan Agung.
“Ini sama seperti halnya kasus tipikor pengadaan, program ini rawan terjadi kongkalikong antara pejabat dengan vendor, sama seperti kasus BTS,” katanya.
Kurniawan juga meminta masyarakat untuk mengingat kembali kasus food estate yang gagal di tanah ada di Kalimantan Tengah. Kasus food estate tersebut merupakan proyek gagal yang diinisiasi oleh capres Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan.
Baca Juga
“Belajar dari kasus food estate yang ternyata tidak menghasilkan output yang sesuai target dan pelakunya justru dari kalangan tertentu, bahkan beberapa vendor ternyata dimiliki atau terafiliasi dengan Prabowo,” ujarnya.