Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku telah memerintahkan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD untuk menangani pengungsi Rohingnya yang masuk ke Aceh.
Dia meminta agar Mahfud MD bersama dengan United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) dapat menemukan solusi dalam memberikan perlindungan bagi pencari suaka dan pengungsi Rohingnya tersebut.
“Ya saya telah memerintahkan kepada Menkopolhukam untuk menangani bersama-sama dengan daerah bersama-sama dengan UNHCR [terkait dengan pengungsi Rohingnya],” ujarnya kepada wartawan di Lanud Halim Perdanakusuma, Senin (4/11/2023).
Sebelumnya, masyarakat pesisir Aceh menolak kedatangan kapal kayu yang membawa ratusan imigran Rohingnya. Penolakan tersebut dilakukan karena seringnya terjadi perselisihan sosial antara imigran dan warga setempat.
Viral di media sosial bahwa warga Aceh menolak pengungsi Rohingnya, karena ekonomi masyarakat setempat juga sedang tidak baik-baik saja pasca pandemi Covid. Kendati begitu, warga lokal membagikan makanan untuk dibawa pengungsi Rohingnya.
Sebagai informasi, kapal kayu tersebut menurunkan jangkar di pesisir Aceh pada Selasa (14/11/2023), dengan membawa sebanyak 200 orang, gelombang kedua di hari berikutnya berjumlah 174 orang, dan gelombang ketiga pada Rabu (15/11/2023) mencapai 249 orang.
Baca Juga
Namun, saat kedatangan gelombang ketiga ini, beberapa hari silam, warga di Kabupaten Bireuen dan Aceh Utara menolak kerena banyaknya imigran yang berperilaku kurang menyenangkan. Warga tetap memberikan bantuan makanan dan bahan bakar agar para pengungsi meninggalkan Aceh.
Alasan lain warga menolak kedatangan pengungsi Rohingya karena, ada beberapa pengungsi yang sempat membuat ulah seperti, kabur dari penampungan hingga melakukan tindak kriminal.