Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan tak pernah melakukan pembagian jatah kursi untuk posisi-posisi krusial di pemerintahan, termasuk kursi menteri di kabinet Indonesia Maju (KIM).
Orang nomor satu di Indonesia itu mengatakan bahwa keputusan untuk mencari tokoh-tokoh yang memiliki kapabilitas memang merupakan hak prerogatif yang dimiliki oleh Presiden.
"Kementerian, menteri itu hak prerogatif presiden,” tutur Jokowi di halaman Istana Merdeka, Senin (4/11/2023).
Oleh sebab itu, Kepala Negara pun membantah pernyataan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang mengklaim kursi Menteri Pertahanan (Menhan) yang kini dipegang oleh Prabowo Subianto semula merupakan jatah untuknya.
Presiden Ke-7 RI itu memastikan tidak ada jatah terkait posisi menteri. Bahkan, dirinya kemudian tertawa lantaran menilai argumen tersebut merupakan guyonan.
"Nggak ada jatah-jatah seperti itu ya, nggak ada," kata Jokowi sambil tertawa.
Baca Juga
Untuk diketahui, Cak Imin sempat mengklaim bahwa posisi Menteri Pertahanan dalam Kabinet Indonesia Maju sebenarnya ditawarkan kepadanya.
Namun, posisi tersebut akhirnya diisi oleh Ketum Gerindra Prabowo Subianto setelah partainya memutuskan menjadi bagian pro-pemerintah. Hal ini disampaikannya dalam acara Indonesia Millenial & Gen Z Summit di Senayan Park, Jakarta Pusat, pada Minggu (26/11) lalu.
"Saya hanya ingin sampaikan, termasuk Pak Prabowo, tiba-tiba jadi menteri, aslinya Menhan itu saya sebetulnya janjinya begitu. Jadi tiba-tiba Pak Prabowo masuk, jadi koalisi ini adalah koalisi yang tidak bisa disebut dalam pemerintahan atau di luar pemerintahan, koalisi ini adalah koalisi yang kembang-berkembang, flexible, sangat cair," tandas Cak Imin.