Seberapa mirip strategi Prabowo dengan Bongbong Marcos?
Kampanye Prabowo dengan citra "gemoy" nya
Salah satu isu yang kerap dialamatkan kepada Prabowo Subianto adalah HAM. Hingga saat ini, masih banyak masyarakat yang terus mengungkit keterlibatan Prabowo, namun tak pernah terbukti.
Jika menengok pada era Pilpres 2014, Prabowo masih menampilkan diri sebagai sosok yang memiliki karakteristik citra militeristik yang tegas.
Hal ini terlihat dari beberapa pernyataan dan unggahan media sosial dari purnawirawan militer tersebut.
Misalnya saja pada 9 Juli 2014 lalu, Prabowo yang masih berstatus Capres memarahi beberapa wartawan televisi karena disebut menulis berita yang tidak sesuai fakta.
Akan tetapi belakangan ini, alias setelah mendeklarasikan diri sebagai Capres dengan no urut 2, Prabowo terlihat lebih santai di depan kamera wartawan.
Strategi ini mirip dengan Bongbong Marcos yang berhasil mengubah citra dari sosok yang kaku menjadi sosok yang lebih lunak di depan kamera.
Baca Juga
Seperti Bongbong pula, Prabowo dan Timnya memanfaatkan media sosial (dalam hal ini TikTok) untuk membuat citra "gemoy" yang belakangan memang viral dan melekat di hati para pemilih muda.
Tak dapat dipungkiri bahwa Milenial dan Generasi Z akan menjadi segmen pemilih yang paling diperebutkan oleh para kontestan pemilu di Pilpres 2024 mendatang.
Kemudian yang tak kalah sama, Bongbong Marcos menggandeng Putri tertua Presiden Filipina Rodrigo Duterte, Sara Duterte, sebagai Wapresnya.
Sebagai informasi, Rodrigo Duterte masih menjabat sebagai Presiden Filipina saat putri tertuanya nyapres bareng Bongbong Marcos.
Strategi ini juga mirip dengan Prabowo Subianto yang mengajak putra tertua Jokowi, Gibran, untuk maju Pilpres 2024.