Bisnis.com, JAKARTA - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyebutkan pemilih pemula lebih suka dengan gimik politik atau suatu yang mencuri perhatian daripada dengan visi-misinya calon pemimpin.
Pernyataan itu Ganjar sampaikan dalam acara Dialog Pers dan Capres di Kantor Dewan Pers, Jakarta Pusat pada Kamis (30/11/2023).
"Kalangan pemilih, apalagi pemilih pemula itu enggak terlalu tertarik [dengan visi-misi], yang tertarik lebih kepada gimik," ujar Ganjar.
Mantan gubernur Jawa Tengah ini mengaku khawatir dengan tren ini sebab peneliti dan pemerhati menyatakan demokrasi bisa berjalan secara substansial apabila calon pemimpin mengedepankan gagasan dan idenya.
Ganjar berpendapat jika para calon pemimpin tidak lagi tertarik menawarkan gagasan dan idenya ke masyarakat, maka bisa saja visi-misinya tidak sejalan apa yang diatur dalam UUD 1945.
"Saya khawatir kalau setiap memimpin baru, punya visi sendiri dan kemudian berbeda dengan konstitusi, bengkak-bengkok itu," jelasnya.
Baca Juga
Apalagi, lanjutnya, permasalahan bertambah ketika ada kekurangan informasi di daerah urban dengan pinggiran. Ganjar mencontohkan ketika dirinya melawat ke Papua masih banyak masyarakat yang belum tahu kapan hari pencoblosan Pemilu 2024.
"Kan belum tahu Bapak, belum ada sosialisasi [soal Pemilu 2024]," ujarnya menirukan perkataan warga Papua yang diajak dialog.
Oleh sebab itu, Ganjar meyakini pers punya peran krusial untuk mengomunikasikan setiap gagasan, ide, hingga informasi terkait para calon pemimpin dan pemilu ke masyarakat luas. Tidak hanya di daerah urban, namun juga daerah tertinggal.