Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Israel-Hamas Bebaskan Lebih Banyak Sandera saat Upaya Perpanjangan Gencatan Senjata

Hamas dan Israel diperkirakan akan membebaskan lebih banyak sandera dan tahanan pada hari terakhir dari gencatan senjata selama 6 hari.
Para sandera yang dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan antara Israel dan kelompok Islamis Palestina Hamas tiba dengan helikopter di Schneider Childrens Medical Center di Petah Tikva, Israel, Jumat (24/11/2023). REUTERS/Ronen Zvulun
Para sandera yang dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan antara Israel dan kelompok Islamis Palestina Hamas tiba dengan helikopter di Schneider Childrens Medical Center di Petah Tikva, Israel, Jumat (24/11/2023). REUTERS/Ronen Zvulun

Bisnis.com, JAKARTA - Hamas dan Israel diperkirakan akan membebaskan lebih banyak sandera dan tahanan pada hari terakhir dari gencatan senjata selama 6 hari pada Rabu (29/11/2023).

Saat ini perhatian terfokus pada mediator Qatar untuk dapat merundingkan perpanjangan gencatan senjata di Gaza, Palestina.

Hamas dan kelompok sekutu Jihad Islam membebaskan 12 sandera pada Selasa (28/11/2023), sehingga total yang dibebaskan sejak gencatan senjata dimulai menjadi 81 orang, yang sebagian besar adalah wanita dan anak-anak Israel, serta warga negara asing.

Setelah para sandera itu diserahkan oleh Komite Palang Merah Internasional (ICRC), militer Israel mengatakan para sandera yang dibebaskan pada Selasa (28/11/2023), terdiri dari 10 wanita Israel dan 2 warga negara Thailand, menerima pemeriksaan kesehatan awal. 

Kemudian, para sandera itu dipindahkan ke rumah sakit Israel di mana akan bertemu keluarganya. Para sandera berusia 17 hingga 84 tahun dan termasuk pasangan ibu-anak.

Selanjutnya, Israel membebaskan 30 warga Palestina dari Penjara Ofer di Tepi Barat yang diduduki dan pusat penahanan di Yerusalem. 

Klub Tahanan Palestina, sebuah organisasi semi-resmi, mengatakan separuhnya adalah perempuan dan sisanya adalah remaja laki-laki. Hal ini menjadikan jumlah total warga Palestina yang dibebaskan sejak gencatan senjata menjadi 180 orang.

Israel mengatakan gencatan senjata dapat diperpanjang, asalkan Hamas terus membebaskan setidaknya 10 sandera Israel setiap hari. 

Namun dengan semakin sedikitnya perempuan dan anak-anak yang masih disandera, mungkin memerlukan negosiasi untuk membebaskan setidaknya beberapa pria Israel untuk pertama kalinya.

Para sandera termasuk di antara sekitar 240 orang yang ditangkap oleh Hamas saat melakukan serangan di Israel selatan pada 7 Oktober, yang menurut Israel menyebabkan 1.200 orang tewas. 

Otoritas kesehatan Palestina mengatakan bahwa pemboman Israel ke Gaza yang dikuasai Hamas sebagai pembalasan telah menewaskan lebih dari 15.000 warga Gaza.

Melansir Reuters, Qatar yang memediasi pembicaraan antara Hamas dan Israel yang menghasilkan gencatan senjata, menjadi tuan rumah pertemuan dari Mossad Israel dan CIA Amerika Serikat (AS).

Pertemuan tersebut bertujuan untuk melanjutkan kemajuan dari perjanjian jeda kemanusiaan yang diperpanjang dan untuk memulai diskusi lebih lanjut mengenai fase selanjutnya dari kesepakatan.

Adapun secara terpisah, para menteri luar negeri negara-negara G7 menyerukan pernyataan bersama untuk perpanjangan gencatan senjata dan lebih banyak bantuan kemanusiaan, pada Selasa (28/11/2023).

Gedung Putih mengatakan sekitar 159 sandera masih berada di Gaza, dan jumlah tersebut mencakup 8 hingga 9 orang Amerika.

Juru Bicara Keamanan Nasional AS John Kirby mengatakan AS berharap Hamas akan membebaskan lebih banyak warga Amerika, dan pemerintah AS akan bekerja sama dengan Qatar untuk memperpanjang jeda kemanusiaan.

"Kami ingin semua sandera keluar dan cara untuk melakukannya adalah dengan jeda ini," kata Kirby.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper