Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PBB Dorong Gencatan Senjata Penuh di Gaza

PBB mengatakan bahwa dialog yang berhasil mengarah disepakatinya jeda kemanusiaan oleh Israel dan kelompok Hamas Palestina di Gaza, harus dilanjutkan.
Sekjen PBB Antonio Guterres berbicara kepada media di markas besar PBB di New York City (22/2/2022). ANTARA/Xinhua/Xie E/aa
Sekjen PBB Antonio Guterres berbicara kepada media di markas besar PBB di New York City (22/2/2022). ANTARA/Xinhua/Xie E/aa

Bisnis.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengatakan bahwa dialog yang berhasil mengarah ke disepakatinya jeda kemanusiaan oleh Israel dan kelompok Hamas Palestina di Gaza, harus dilanjutkan untuk menuju gencatan senjata penuh.

“Dialog yang mengarah pada perjanjian tersebut harus dilanjutkan, sehingga menghasilkan gencatan senjata kemanusiaan penuh, demi kepentingan rakyat Gaza, Israel, dan wilayah yang lebih luas,” kata Juru Bicara Guterres, Stephane Dujarric, Senin (27/11/2023).

Guterres menjelaskan bahwa jeda yang disepakati oleh Israel dan Hamas memungkinkan masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza, termasuk ke bagian utara daerah kantong tersebut. Namun, dia mengatakan bahwa bantuan tersebut tidak sebanding dengan besarnya kebutuhan bagi 1,7 juta pengungsi.

Guterres pun memperingatkan bahwa bencana kemanusiaan di Gaza semakin memburuk dari hari ke hari.

Lebih lanjut, Guterres menegaskan kembali seruannya agar sandera yang tersisa segera dibebaskan tanpa syarat.

“Dia mendesak semua negara untuk menggunakan pengaruh mereka untuk mengakhiri konflik tragis ini," kata Dujarric, mengutip Guterres.

Sekjen PBB juga meminta semua negara mendukung langkah-langkah yang menuju satu-satunya masa depan yang berkelanjutan bagi kawasan Timur Tengah, yakni solusi dua negara, dengan Israel dan Palestina hidup berdampingan secara aman dan damai.

Guterres turut memuji Pemerintah Qatar, Mesir, dan America Serikat (AS) yang memfasilitasi pengaturan jeda kemanusiaan ini, kata Dujarric.

Sependapat dengan Guterres, Komisioner Tinggi PBB untuk HAM Volker Turk menyatakan saat ini adalah saat yang tepat untuk memanfaatkan jeda kemanusiaan di Gaza guna mengakhiri kekerasan secara permanen.

Jeda kemanusiaan disebutnya penting bagi warga sipil di Gaza, yang bisa kembali berkumpul dengan orang-orang terkasihnya, setelah mengalami situasi yang bagaikan "api neraka" selama tujuh minggu terakhir.

“Saatnya menggunakan jeda ini untuk membuka jalan bagi diakhirinya kekerasan secara permanen, jalan keluar dari kesengsaraan, menuju perdamaian yang berkelanjutan dan abadi,” kata Turk melalui platform X.

Jeda kemanusiaan selama empat hari yang dimediasi oleh Qatar, Mesir, dan AS mulai berlaku pada Jumat (24/11/2023). Selama itu, Israel menghentikan sementara serangannya di Gaza.

Di tengah seruan banyak pihak untuk melanjutkan jeda atau menjadikannya permanen, Israel bersumpah akan melanjutkan serangannya setelah jeda tersebut berakhir.

Mereka hanya membuka kemungkinan untuk memperpanjang jeda jika pertukaran sandera terus berlanjut.

Israel melancarkan kampanye militer besar-besaran di Jalur Gaza, menyusul serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober 2023.

Pertempuran itu telah menewaskan sedikitnya 14.854 warga Palestina, termasuk 6.150 anak-anak dan lebih dari 4.000 perempuan, sementara Israel mencatat 1.200 korban jiwa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper