Bisnis.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Kementerian Agama (Kemenag) Nizar Ali menegaskan kampus boleh menjadi lokasi kampanye bagi pasangan calon presiden-wakil presiden (capres cawapres) sepanjang tidak memihak untuk calon tertentu.
"Kampus sebagai lokasi kampanye boleh, sepanjang netral dan tidak memihak calon manapun, sehingga tidak ada masalah," ujar dia usai menghadiri kegiatan pembinaan ASN di lingkungan Kementerian Agama di Mataram, Minggu (26/11/2023).
Pihaknya tidak melarang kampus-kampus di bawah Kemenag mengundang pasangan capres dan cawapres untuk berdebat asalkan undangan tersebut tidak untuk satu pasangan calon.
"Jadi kalau mau mengundang semuanya. Jangan salah satu calon," katanya.
Menurut dia, debat-debat atau diskusi bagian dari membedah ide dan gagasan masing-masing pasangan calon dengan cara akademik boleh dilakukan.
"Namun itu tadi kalau mengundang jangan satu calon, hadirkan semuanya supaya masyarakat bisa membedah program ke depan yang ditampilkan masing-masing pasangan calon," kata Nizar Ali.
Baca Juga
Dalam diskusi atau debat, rektor harus juga netral karena bagaimanapun sebagai seorang ASN tidak boleh berpolitik.
"Rektor sebagai peran akademik jangan memihak," kata dia.
Wapres Ingatkan Kontestan
Wakil Presiden (Wapres) RI Ma’ruf Amin mengingatkan kontestan Pemilu 2024 agar tidak membuat kegiatan kampanye yang bisa menimbulkan keterbelahan masyarakat.
“Pemain, pelaku, kontestan, itu supaya menaati aturan-aturan jangan sampai ada tindakan-tindakan yang bisa menimbulkan keterbelahan masyarakat. Itu bagi pelaku,” kata Ma’ruf ketika dimintai tanggapan setelah menghadiri Dialog Kebangsaaan Wapres RI dengan Masyarakat Indonesia di Slovakia, Bratislava, Slovakia, Minggu (26/11/2023).
Proses kampanye Pemilu 2024 akan resmi dimulai pada Selasa, 28 November 2023.
Kepada lembaga penyelenggara pemilu, Ma’ruf mengingatkan agar bersikap adil, dan sesuai dengan peraturan. Begitu juga dengan aparat keamanan serta aparatur sipil negara, Ma’ruf memerintahkan agar bersikap netral.
“Penyelenggara pemilu bersikap adil. Begitu juga keamanan harus bersikap netral, ASN, semuanya,” ujar dia.
Di samping itu, Wapres juga berharap masyarakat tidak mudah terprovokasi dengan isu-isu yang bisa memicu perpecahan. Masyarakat juga diimbau untuk mewaspadai penyebaran disinformasi dan berita bohong (hoax) yang sering muncul saat pemilu.
“Isu-isu disinformasi, hoaks, yang pasti ketika mengadakan pemilu selalu ada, tidak boleh terprovokasi dengan isu-isu yang tidak baik,” ujar Ma’ruf Amin.