Bisnis.com, JAKARTA – Brasil telah meneken perjanjian untuk melipatgandakan energi terbarukan secara global demi segera beralih dari penggunaan batu bara pada 2030.
Melansir Reuters, Kementerian Luar Negeri Brasil menyampaikan hal ini pada Jumat (24/11/2023) waktu setempat.
Brasil kini menjadi salah satu dari sekitar 100 negara yang telah menandatangani perjanjian tersebut, yang juga didukung oleh Uni Eropa, Amerika Serikat, dan Uni Emirat Arab.
Beberapa sumber Reuters mengatakan pada awal bulan ini bahwa perjanjian tersebut memiliki tujuan untuk bisa diadopsi secara resmi dalam forum iklim COP28 Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang akan dimulai pekan depan di Dubai.
Kedutaan Besar Brasil di Abu Dhabi mengatakan dalam suratnya kepada Kementerian Luar Negeri Uni Emirat Arab bahwa mereka akan bergabung dengan kesepakatan bertajuk "Ikrar Target Energi Terbarukan dan Efisiensi Energi Global".
Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Brasil membenarkan bahwa mereka telah memutuskan untuk bergabung dengan perjanjian tersebut.
Baca Juga
Diketahui, Brasil telah menjadi pemain utama dalam energi terbarukan. Lebih dari 80% listrik di negara terbesar di Amerika Selatan ini berasal dari sumber terbarukan, terutama tenaga air, matahari, dan angin yang berkembang pesat.
Meskipun Brasil mendukung peningkatan energi terbarukan sebanyak tiga kali lipat secara global, secara matematis hal ini tidak mungkin dilakukan di dalam negeri, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri.
“Brasil tidak akan mampu melipatgandakan energi terbarukannya karena jumlahnya sudah sangat tinggi, tetapi Brasil sekali lagi memperkuat dukungannya terhadap energi terbarukan,” katanya.
Adapun, rancangan perjanjian energi terbarukan itu berkomitmen untuk “mengurangi penggunaan tenaga batubara secara bertahap,” termasuk mengakhiri pembiayaan untuk pembangkit listrik baru dengan sumber tenaga batu bara.
Batu bara sendiri ‘hanya’ menyumbang lebih dari 1% listrik di Brasil, menurut statistik resmi.
Perjanjian ini juga mencakup janji untuk melipatgandakan tingkat peningkatan efisiensi energi tahunan global menjadi 4% per tahun hingga tahun 2030.