Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kisah Anas, Bayi yang Dievakuasi dari RS Al-Shifa di Gaza Kembali ke Pelukan Sang Ibu

Seorang ibu muda, Warda Sbeta bisa memeluk putranya kembali yang masih bayi, Anas, setelah kehilangan bayinya selama 45 hari.
Anas Sbeta yang baru lahir dari Palestina terbaring di inkubator, setelah dievakuasi dari Rumah Sakit Al Shifa di Kota Gaza akibat operasi darat Israel yang sedang berlangsung melawan kelompok Islam Palestina Hamas, di sebuah rumah sakit di Rafah, Jalur Gaza selatan, 21 November 2023./Reuters
Anas Sbeta yang baru lahir dari Palestina terbaring di inkubator, setelah dievakuasi dari Rumah Sakit Al Shifa di Kota Gaza akibat operasi darat Israel yang sedang berlangsung melawan kelompok Islam Palestina Hamas, di sebuah rumah sakit di Rafah, Jalur Gaza selatan, 21 November 2023./Reuters

Keamanan Mesir berada di luar jangkauannya, namun bagi Anas perpisahan dengan keluarganya telah berakhir.

Sbeta mengatakan bahwa Anas dirawat di RS Al Shifa ketika perang pecah pada 7 Oktober 2023. Seperti ratusan ribu orang lainnya di Jalur Gaza Utara, Sbeta dan seluruh keluarga meninggalkan rumah mereka ke Gaza Selatan, sementara Anas tetap tinggal di Al Shifa, dan kemudian rumah sakit secara bertahap kehabisan listrik, air, makanan dan obat-obatan.

“Mereka memanggil kami dari Al Shifa untuk datang dan mengambil bayi itu tetapi sulit bagi kami untuk kembali. Jalur keluar Kota Gaza terbuka, namun jalan pulang ditutup,” katanya.

Penderitaan akibat perpisahan ini memburuk ketika pasukan Israel memasuki Al Shifa pada pekan lalu, yang menurut Israel telah digunakan oleh Hamas sebagai markas operasinya.

"Kami benar-benar kehilangan berita apapun tentang bayi kami. Kami tidak dapat mengetahui apapun tentang dia. Apakah dia masih hidup? Apakah dia sudah meninggal? Apakah ada yang memberinya susu?" kata Sbeta.

Komunikasi yang sulit di penampungan di Khan Younis membuat para orang tua kesulitan mendapatkan informasi yang pasti, hingga akhirnya pengungsi lain yang tinggal di sekolah tersebut memberitahu mendengar kabar bayi-bayi tersebut dipindahkan ke Selatan.

Ketika cukup sehat untuk meninggalkan rumah sakit, orang tua Anas membawanya ke sekolah di Khan Younis, tempat perlindungan mereka pada masa perang, untuk memulai hidup baru bersama saudara laki-laki dan perempuannya, pada Selasa (21/11/2023).

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper