12 Orang Tewas di RS Indonesia
Di RS Indonesia, Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan sedikitnya 12 warga Palestina tewas dan puluhan lainnya luka-luka akibat tembakan ke dalam kompleks yang dikelilingi tank Israel.
Pejabat kesehatan mengatakan 700 pasien dan staf berada di bawah serangan Israel.
Kantor berita Palestina WAFA mengatakan fasilitas di kota Beit Lahia di timur laut Gaza telah terkena serangan artileri. Staf rumah sakit membantah ada militan bersenjata di tempat tersebut.
Ketua WHO Tedros mengatakan dia "terkejut" dengan serangan yang menurutnya telah menewaskan 12 orang, termasuk pasien, mengutip laporan yang tidak disebutkan secara spesifik.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan pasukannya telah membalas tembakan ke arah pejuang di rumah sakit sambil meminimalkan bahaya terhadap non-kombatan.
“Semalam, teroris melepaskan tembakan dari dalam Rumah Sakit Indonesia di Gaza ke arah pasukan IDF yang beroperasi di luar rumah sakit,” kata IDF kepada Reuters.
Sebagai tanggapan, pasukan IDF secara langsung menargetkan sumber tembakan musuh yang spesifik. Tidak ada peluru yang ditembakkan ke arah rumah sakit.
Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin, berbicara kepada wartawan selama kunjungannya ke Ukraina, menegaskan kembali posisi AS, sekutu terkuat Israel, perlunya memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga sipil Gaza.
“Kami telah mengatakan setiap langkah yang kami harapkan adalah Israel melakukan operasi mereka sesuai dengan hukum konflik bersenjata. Mereka harus melakukan segalanya, atau harus melakukan segalanya, yang mereka bisa untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada masyarakat di Gaza."
PBB mengatakan bahwa 69.000 liter bahan bakar memasuki Gaza dari Mesir pada hari Minggu (19/11/2023) setelah Israel mengonfirmasi akan mulai mengizinkan pengiriman harian sekitar 70.000 liter, yang jauh di bawah persyaratan minimum untuk operasi kemanusiaan yang penting.
Semua fasilitas kesehatan lainnya di bagian Utara Gaza, yakni RS Indonesia sebagian besar telah berhenti beroperasi, namun masih memberikan perlindungan bagi pasien, staf, dan warga yang mengungsi.
Israel telah memerintahkan evakuasi di wilayah utara, namun ribuan warga sipil masih bertahan. Makanan, bahan bakar, obat-obatan dan air telah habis di seluruh wilayah kantong tersebut akibat pengepungan Israel selama enam minggu.
Badan amal medis Medecins Sans Frontieres mengatakan kliniknya di Kota Gaza juga mendapat kecaman pada hari Senin (20/11/2023).
Di Selatan, tempat ratusan ribu warga Gaza yang melarikan diri dari wilayah utara Gaza berlindung, setidaknya 14 warga Palestina tewas dalam dua serangan Israel terhadap rumah-rumah di Rafah, menurut otoritas kesehatan Gaza.
Setidaknya lima orang tewas dan 10 lainnya luka-luka ketika serangan udara Israel menghantam sebuah unit apartemen di Khan Younis, di ujung Selatan Jalur Gaza, menurut sumber medis di Rumah Sakit Nasser Gaza. Belum ada komentar langsung dari Israel.