Bisnis.com, JAKARTA - Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) mengaku geram setelah salah satu dokter Rumah Sakit Indonesia di Gaza tewas dalam serangan terbaru Israel.
Hamas juga menegaskan bahwa kejahatan mengerikan yang dilakukan oleh tentara musuh Zionis teroris terhadap sang dokter dan keluarganya adalah kejahatan perang.
Sebagaimana diketahui, direktur Rumah Sakit Indonesia, Dr. Marwan Al-Sultan, syahid bersama istri dan lima anak mereka, dalam serangan terbaru yang dilakukan Israel.
Kronologi meninggalnya dokter Sultan juga memilukan. Putri dokter Sultan, Lubna al-Sultan, mengatakan jika sebuah rudal F-16 menargetkan kamarnya tepat di mana dia berada, langsung ke arahnya.
"Semua kamar di rumah itu utuh kecuali kamarnya, yang terkena rudal. Ayah saya menjadi martir di sana," katanya kepada Associated Press.
Dia mengatakan dia "tidak berafiliasi dengan gerakan apa pun atau apa pun, dia hanya khawatir terhadap pasien yang [dia] rawat, sepanjang perang".
Baca Juga
Di seluruh Gaza, sedikitnya 139 orang tewas oleh operasi militer Israel dalam 24 jam sebelum tengah hari pada hari Rabu, kata kementerian kesehatan.
Di daerah al-Mawasi, Khan Younis, sedikitnya lima orang tewas dan lainnya, termasuk anak-anak, terluka dalam serangan Israel yang menghantam tenda yang menampung para pengungsi, kantor berita melaporkan.
Anggota keluarga korban tewas mengatakan gempa karena serangan terjadi pukul 00:40 waktu setempat (22:40 BST) saat mereka sedang tidur.