Bisnis.com, JAKARTA – Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyatakan bahwa pihaknya akan segera mengevaluasi penyebab kecelakaan dua pesawat Super Tucano milik TNI Angkatan Udara (AU).
"Kami evaluasi. Di TNI itu setiap kegiatan ada evaluasi, organisasi yang dibuat ada evaluasi per dua tahun," katanya kepada wartawan saat ditemui di Istana Presiden, Rabu (22/11/2023).
Lebih lanjut, selama ini evaluasi yang dimaksud berlaku untuk semua hal, termasuk Alat Utama Sistem Senjata Tentara Nasional Indonesia (Alutsista TNI).
Dia menjelaskan bahwa evaluasi dilakukan untuk menentukan alutsista tersebut masih layak digunakan atau sebaliknya. Oleh sebab itu, dia mengatakan bahwa sejak resmi menjabat sebagai Panglima TNI pada hari ini, Rabu (22/11) salah satu visi misinya yang ingin memperlengkapi pasukan TNI dengan perlengkapan yang baik.
Caranya, dia menjabarkan bahwa TNI akan menggandeng industri pertahanan di dalam negeri untuk memenuhi perlengkapan yang akan digunakan secara perorangan ataupun satuan TNI, seperti senjata, drone, dan sebagainya.
Untuk diketahui, Dua pesawat Super Tucano milik TNI AU mengalami kecelakaan dan terjatuh di lereng Gunung Bromo, daerah Keduwung pada Kamis (16/11/2023).
Baca Juga
Kedua pesawat itu berasal dari Skadron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh dan memiliki nomor ekor TT-3103 dan TT-3111. Pesawat nomor ekor TT-3111 ditumpangi Letkol (Pnb) Sandhra Gunawan sebagai pilot atau frontseater dan Kolonel (Adm) Widiono di kursi belakang atau backseater.
Sementara, pesawat kedua dengan tail number TT-3103 dengan pilot Mayor (Pnb) Yuda A Seta di kursi depan dan Kolonel (Pnb) Subhan di kursi belakang. Adapun, keempat perwira menengah tersebut telah gugur dan sudah mendapat kenaikan pangkat Anumerta.