Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan bahwa Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi bakal melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Beijing, China.
Orang nomor satu di Indonesia itu menyebutkan bahwa lawatannya dilakukan untuk bertemu dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) China Wang Yi untuk membahas konflik Israel dan Palestina, khususnya di Jalur Gaza.
Adapun, kata Jokowi, Retno tidak akan berjuang sendirian melainkan bersama beberapa menteri luar negeri Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).
“Ini Menteri Luar Negeri indonesia Ibu Retno Marsudi, karena kita memang menjadi salah satu utusan dari OKI, Organisasi Kerja Sama Islam untuk menyampaikan hasil-hasil yang kita bicarakan di Arab Saudi,” katanya usai melepas bantuan kedua untuk Palestina di Halim Perdanakusuma, Senin (20/11/2023).
Dia melanjutkan bahwa Retno memang merupakan tokoh yang mewakili menlu untuk diberi mandat oleh OKI dalam upaya memulai langkah perdamaian di Gaza.
Hal ini tertuang dalam 31 keputusan yang disepakati para pemimpin negara Arab dan Muslim saat KTT Luar Biasa OKI di Riyadh, Arab Saudi, Sabtu (11/11/2023).
Baca Juga
Di dalam resolusi tersebut, para pemimpin memberikan mandat kepada Menlu Saudi, Jordan, Mesir, Qatar, Turki, Indonesia dan Nigeria untuk memulai actions atau memulai tindakan atas nama OKI dan Liga Arab untuk menghentikan perang di Gaza dan memulai proses politik untuk mencapai perdamaian.
Untuk diketahui, Pemerintah Gaza menyatakan lebih dari 13.000 penduduk di Jalur Gaza tewas hingga Minggu (19/11/2023) akibat perang Israel dan militan Hamas sejak 7 Oktober 2023.
Jumlah korban tewas telah melebihi 13.000 jiwa, di antaranya 5.500 orang adalah anak-anak dan 3.500 orang adalah perempuan.
Melansir TASS, jumlah korban di kalangan tenaga medis, dokter, perawat, dan paramedis, telah mencapai 201 orang, di antara perwakilan pertahanan sipil 22 orang, dan di kalangan jurnalis 60 orang.
Selain itu, juga tercatat bahwa lebih dari 30.000 orang terluka. Perempuan dan anak-anak berjumlah 75%, serta lebih dari 6.000 orang dilaporkan hilang.