Bisnis.com, JAKARTA - Pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka kini dikaitkan dengan politik dinasti Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Polemik putusan Mahakamah Konstitusi nomor 90/PUU-XXI/2023 terkait usia minimal capres dan cawapres dinilai kontroversial oleh banyak pihak karena diduga sarat politik kepentingan yakni memuluskan putra sulung Jokowi, Gibran maju sebagai cawapres.
PDIP menjadi partai yang 'paling tersakiti' karena kadernya menyeberang ke lawan politik di Pemilu 2024, Prabowo Subianto. Pasalnya, PDIP dan koalisinya sepakat mengusung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD sebagai capres dan cawapres di pesta demokrasi mendatang.
Baru-baru ini muncul isu kubu pasangan capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar- Mahfud membangun komunikasi dengan kubu pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar. Komunikasi ini disebut sebagai respons atas tekanan penguasa dalam menghadapi Pilpres 2024.
Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Hasto Kristiyanto mengatakan pihaknya belakangan banyak mengalami tekanan seperti pencopotan baliho di beberapa daerah. Menurutnya, pasangan Anies-Imin (AMIN) juga mengalami hal yang serupa.
"Dalam konteks ini [mengalami tekanan], kami juga membangun komunikasi dengan AMIN karena merasakan hal yang sama sehingga inilah yang kemudian kami luruskan," jelas Hasto di sela-sela Konsolidasi Nasional TPN Ganjar-Mahfud, Hotel Sari Pacific, Jakarta Pusat, Sabtu (18/11/2023).
Baca Juga
Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) ini menyatakan pihak Ganjar-Mahfud dan AMIN ingin meluruskan jalannya pemilu yang selalu dirasa menyimpang. Pemilu yang berdasarkan demokrasi, lanjutnya, harus selalu ada di tangan rakyat bukan segelintir elite.
"Kita mendapatkan tekanan yang begitu kuat dari luar negeri, karena Indonesia yang sebelumnya dipuji dengan track record [rekam jejak] demokrasi yang baik, tapi kemudian mundur ke belakang. Bahkan, terjadi the darkness of Indonesian democracy [kekelaman demokrasi Indonesia]. Ini yang kami sangat prihatin," katanya.
Hasto mengatakan, mereka akan melawan dengan gerakan rakyat yang masif. Dia mencontoh, mulai banyak masyarakat yang memasang baliho Ganjar-Mahfud di rumahnya.
"Ini menunjukkan esensi apa yang disampaikan Pak Ganjar, 'Air kebenaran, air politik, jurdil, ini tidak bisa dibendung dengan berbagai intimidasi'," ungkapnya.
Ketika dikonfirmasi apakah tekanan itu berasal dari kubu pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming, Hasto tidak memberikan jawaban pasti.
Meskipun demikian, dia menyinggung soal putusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) yang menyatakan putusan MK nomor 90/PUU-XXI/2023 diambil lewat prosesnya melanggar etik.
Putusan nomor 90 itu sendiri memuluskan jalan putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming, untuk maju menjadi cawapres Prabowo.
"Ya ketika terjadi manipulasi hukum dan keputusan dari MKMK itu sangat terang benderang. Maka kemudian apa jawaban kami? turun ke bawah, karena rakyat juga mencatat itu, rakyat mendengarkan hal itu, dan rakyat merespons dengan memberikan tempat, rumah-rumah rakyat terhadap keadilan Pak Ganjar dan prof Mahfud MD," ujar Hasto.
Respons Ganjar dan Anies
Ganjar Pranowo turut merespons ihwal komunikasi antara timsesnya dan kubu Anies terkait tekanan penguasa yang disebutkan Sekjen PDIP Hasto.
"Oh mungkin mereka ngobrol. Mereka kan temenan semua. Saya Pak Mahfud, Mas Anies, Cak Imin, Mas Hasto semua sekolahnya di UGM jadi kalau komunikasi kita komunikasi terus tidak selalu formal," kata Ganjar di Taman Ismail Marzuki, Minggu (19/11/2023).
Sementara itu terkait dengan tekanan oleh penguasa, eks Gubernur Jawa Tengah tersebut meresponsnya dengan candaan.
"Enggak tahu. Siapa yang tertekan? Oh ya mungkin mas Hasto yang ditekan, nanti saya tanya Mas Hasto, mas ditekan siapa mas," ujarnya di kawasan Taman Ismail Marzuki, Minggu (19/11/2023).
Setali tiga uang, Anies juga membantah adanya komunikasi antara TPN Ganjar-Mahfud dan Timnas AMIN.
"Kalau saya tidak ada [komunikasi] ya," ujarnya di tempat yang sama.
Juru Bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar menanggapi pernyataan Hasto yang menyebut mendapatkan tekanan dari penguasa.
Menurutnya, tuduhan yang mengarah kepada pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka ini bukan merupakan hal baru.
"Pak Prabowo itu dan kawan-kawan sudah sering dituduh-tuduh seperti itu, dari dulu juga ketika 2019 kami dituduh-tuduh juga, tapi yang jelas kalau ada hal-hal yang tidak sesuai, Pak Hasto silakan saja dilaporkan, dibuktikan," katanya di Kertanegara IV, Jakarta Selatan, dikutip Minggu (19/11/2023).