Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bareskrim Ungkap Alasan Sulitnya Meringkus Gembong Narkoba Fredy Pratama

Bareskrim Polri menyampaikan alasan gembong Narkoba Fredy Pratama sulit diringkus.
Fredy Pratama tengah menjadi sorotan publik karena terungkap menjadi gembong narkoba kelas kakap. Bahkan, foto Fredy terpampang dalam laman red notice Interpol./Istimewa
Fredy Pratama tengah menjadi sorotan publik karena terungkap menjadi gembong narkoba kelas kakap. Bahkan, foto Fredy terpampang dalam laman red notice Interpol./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri menyampaikan alasan gembong Narkoba Fredy Pratama sulit diringkus kepolisian.

Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Mukti Juharsa mengatakan Fredy sulit ditangkap karena mertuanya merupakan bos narkoba di Thailand.

"Kan saya bilang mertuanya bandar [di Thailand], gembong narkoba, susah," kata Mukti kepada wartawan, Jumat (17/11/2023).

Dia juga menyampaikan bahwa saat ini Fredy tengah berada di Thailand. Oleh sebab itu, Polri bakal melakukan kerja sama dengan aparat penegak hukum setempat.

"Masih di Thailand. Nanti kita, kita lagi joint [kerja sama]," tambahnya.

Ditegaskan, bahwa kasus ini akan terus didalami pihaknya. Mukti berharap kasus Fredy akan kembali diungkap dengan jumlah yang fantastis, khususnya pada tindak pidana pencucian uang (TPPU).

"Fredy masih ada. Masih kami dalami lagi. Jangan takut lah. Doakan saja tahun ini kebongkar lagi dengan jumlah yang fantastis untuk TPPU dengan pelaku lainnya," pungkas Mukti.

Sebagaimana diketahui, Fredy Pratama memiliki beberapa julukan seperti The Secret, Airbag, Mojopahit dan termasuk Casanova. Dalam pengungkapan sebelumnya, Bareskrim telah melakukan penyitaan 10,2 ton narkoba yang terafiliasi jaringan Fredy Pratama di Indonesia selama periode 2020-2023.

Dalam memuluskan bisnisnya, Fredy menyelundupkan narkoba dari kawasan Segitiga Emas menggunakan kemasan teh china yang kemudian dikirim ke Malaysia dan Indonesia.

Untuk meringkus pengedar narkoba kelas kakap ini, Bareskrim  melakukan operasi gabungan lintas negara dengan Royal Malaysia Police, Royal Malaysian Customs Department, Royal Thai Police, hingga US-DEA.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper