Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Spesifikasi Pesawat Super Tucano Milik TNI AU dan Kronologi Jatuhnya di Pasuruan

Berikut ini spesifikasi pesawat Super Tucano Milik TNI AU dan kronologi jatuhnya di Pasuruan.
Pesawat Super Tucano/wikipedia
Pesawat Super Tucano/wikipedia

Bisnis.com, JAKARTA - Kecelakaan dua pesawat tempur Super Tucano milik TNI AU, TT-3103 dan TT-3111, di Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (16/11), mengakibatkan empat korban tewas.

Kronologi Jatuhnya Pesawat Super Tucano milik TNI AU

Menurut Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara, Marsekal Pertama TNI R. Agung Sasongkojati, kejadian tragis ini terjadi saat pesawat Super Tucano TT-3111 dan TT-3103 milik Skadron Udara 21 Landasan Udara Abdulrachman Saleh Malang melaksanakan misi latihan formasi.

"Pesawat tersebut take off pada 10.51 WIB," jelas Agung saat konferensi pers di Lanud Abdulrachman Saleh Malang.

Menurut Agung, sebetulnya penerbangan ini terdiri dari empat pesawat.

Empat pesawat ini melakukan misi latihan profisiensi formation flight rute ABD - Area - ABD (Alpha, Bravo, Charlie, Delta, Med-Low),

Pesawat TT-3111 diawaki oleh Letnan Kolonel Pnb. Sandhra "Chevron" Gunawan bersama Kolonel Adm. Widiono Hadiwijaya. Sementara pesawat TT-3103 diterbangkan prajurit yang terdiri dari Kolonel Pnb. Subhan dan Mayor Pnb. Yuda A. Seta.

Kedua pesawat tersebut mengalami hilang kontak pada pukul 11.18 WIB. Agung menjelaskan bahwa rencananya, latihan akan dilakukan pada ketinggian sekitar 8.000 kaki atau sekitar 2.438,4 meter.

Namun, data tentang ketinggian pesawat masih dalam pencarian, dengan harapan mendapat informasi dari data recorder.

Ketika dua pesawat lain kembali mendarat di Lanud Abdulrachman Saleh Malang, pihaknya menerima laporan dari aparat teritorial tentang jatuhnya pesawat di wilayah Kabupaten Pasuruan. Lokasi kecelakaan pesawat TT-3111 dan TT-3103 terpencar pada dua tempat yang berbeda, di sebelah utara wilayah pegunungan, dan satunya di selatan.

Seorang warga setempat, Muhammad, menyampaikan bahwa pesawat jatuh di lereng gunung yang biasanya dimanfaatkan oleh warga untuk bercocok tanam, khususnya kentang. Camat Puspo, Eddy Santoso, membenarkan hal tersebut dan menyatakan bahwa pesawat jatuh di area perkebunan kentang.

Sulitnya akses ke lokasi kecelakaan dikarenakan wilayah tersebut berada di ketinggian sekitar 1.500 meter di atas permukaan laut.

Tragisnya, kecelakaan ini merenggut nyawa keempat awak pesawat. Setelah pencarian, semua jenazah telah ditemukan yaitu Letkol Pnb. Sandhra "Chevron" Gunawan, Kolonel Pnb. Subhan, Kolonel Adm. Widiono Hadiwijaya, dan Mayor Pnb. Yuda A. Seta.

Spesifikasi Pesawat Super Tucano Milik TNI AU

Pesawat tempur taktis Super Tucano yang diproduksi oleh Brasil didatangkan pemerintah Indonesia melalui TNI AU pada 2012 lalu, ditempatkan Skuadron Udara 21 Lanud Abdulrahman Saleh, Malang.

Tercatat bahwa TNI AU memperoleh 16 unit pesawat Super Tucano dengan total biaya mencapai US$ 143 juta atau sekitar Rp 1,3 triliun dalam nilai mata uang rupiah. Proses akuisisi ini dilakukan secara bertahap dengan pengiriman pesawat dalam beberapa tahap.

Tahap pertama mendatangkan 4 pesawat yang tiba di Lanud Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur. Rencananya, pada bulan Januari 2013, 4 pesawat lagi dijadwalkan tiba, dan demikian seterusnya hingga terpenuhinya kuota 16 pesawat yang dibutuhkan.

Dalam hitungan sederhana, jika total biaya akuisisi mencapai Rp 1,3 triliun dan jumlah pesawat yang diperoleh sebanyak 16 unit, maka harga per unitnya mencapai sekitar Rp 81,25 miliar.

Pesawat tempur Super Tucano, yang secara resmi dikenal sebagai EMB-314, merupakan produk pengembangan dari pesawat latih EMB-312 Tucano yang pertama kali diperkenalkan oleh Embraer pada tahun 1983.

Super Tucano sendiri baru dirilis pada tahun 1992 dan memiliki dua varian, yaitu tipe A-29ALX dengan kursi tunggal dan AT-29B dengan kursi ganda. Di TNI AU, versi kursi ganda ini sering digunakan sebagai pesawat latih tingkat lanjut.

Super Tucano banyak dikenal dalam perannya sebagai pesawat tempur yang mendukung operasi COIN (Counter Insurgency) atau dalam menghadapi perang gerilya.

Keunggulan desainnya membuatnya sangat cocok untuk berbagai misi, mulai dari pengintaian hingga mendukung serangan udara langsung maupun pemberontakan.

Meskipun dirancang sebagai pesawat tempur ringan, Super Tucano mampu menahan gaya gravitasi hingga +7g dan -3.5g.

Hal ini menunjukkan tingkat kemampuan manuver yang lincah, meskipun sedikit lebih rendah dibandingkan dengan jet tempur F-16 dan Sukhoi Su-27/Su-30 yang mampu bertahan hingga 9g.

 Namun, tingkat 7g dari Super Tucano sudah dinilai cukup sebanding dengan F-5E Tiger, memberikan tingkat survivability yang tinggi.

Pesawat ini memiliki sistem perlindungan yang memadai untuk kabin awaknya. Kabin pilot dikelilingi oleh bahan baja kevlar, memberikan perlindungan tambahan.

Selain itu, sistem perlindungan kabin ini dilengkapi dengan kursi lontar Martin Baker yang menggunakan pola zero-zero. Kaca kokpitnya juga memiliki kekuatan untuk menahan benturan burung pada kecepatan 300 knot.

Super Tucano dibekali dengan berbagai sistem senjata internal maupun eksternal yang memberikan fleksibilitas dalam misi dan tugasnya.

Dua senapan mesin berat kaliber 12,7mm jenis FN Herstal M3P ditempatkan di setiap sayapnya. Pesawat ini juga memiliki cantelan di sayap kiri, kanan, dan badan pesawat yang dapat membawa berbagai jenis senjata seperti bom jenis MK-81/MK-82, bom cluster, rocket pod FFAR, rudal berpemandu laser, rudal anti pesawat AIM-9L Sidewinder, atau MAA-A1 Piranha.

Super Tucano juga dilengkapi dengan sistem pertahanan diri termasuk RWR (Radar Warning Receiver), MAWS (Missile Approach Warning System), chaff/flare dispenser, serta sistem FLIR (Forward Looking Infrared).

Sistem FLIR, yang mengadopsi tipe Star SAFIRE III yang terletak di bawah bodi pesawat, memungkinkan awak untuk melakukan navigasi, identifikasi, dan penyerangan sasaran dengan baik, bahkan dalam kondisi cuaca yang sulit sekalipun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rendi Mahendra
Editor : Rendi Mahendra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper