Bisnis.com, JAKARTA - Koordinator Kegiatan Pemerintah di Wilayah Israel (COGAT) mengatakan setidaknya 143 truk yang membawa kargo kemanusiaan sudah memasuki Jalur Gaza melalui penyeberangan Rafah pada Minggu (12/11/2023).
Jumlah truk kemanusiaan yang memasuki Jalur Gaza tersebut mencapai jumlah maksimum dan yang terbanyak sejak eskalasi terbaru di Timur Tengah.
“Truk bantuan dalam jumlah terbanyak sejak awal perang [pada 7 Oktober] diperiksa dan dikirim ke Gaza hari ini,” kata COGAT dalam sebuah pernyataan dilansir TASS, Senin (13/11/2023).
Rincian dari jumlah truk tersebut, antara lain 72 truk membawa makanan (1.620 metrik ton), 11 truk peralatan medis (137 metrik ton), 22 truk membawa air (444 metrik ton), 15 truk perlengkapan shelter (220 metrik ton), dan 23 truk lainnya mengirimkan berbagai kiriman kemanusiaan dengan berat total 351 metrik ton.
Bantuan kemanusiaan mulai berdatangan ke Jalur Gaza 2 pekan setelah konflik terbaru antara Palestina dan Israel pecah, atau sejak 21 Oktober 2023.
Juru Bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Jonathan Conricus mengatakan sejauh ini lebih dari 805 truk yang membawa muatan kemanusiaan telah memasuki wilayah Gaza Palestina.
Baca Juga
Ketegangan di Timur Tengah kembali berkobar ketika militan Hamas melancarkan serangan mendadak ke wilayah Israel dari Jalur Gaza, pada 7 Oktober 2023.
Serangan itu menewaskan banyak warga Israel yang tinggal di dekat perbatasan Gaza dan menculik lebih dari 200 warga Israel, termasuk wanita, anak-anak dan orang tua. Tercatat sekitar 1.400 warga Israel telah terbunuh, dan belum semua korban teridentifikasi. Gerakan radikal Palestina menggambarkan serangannya sebagai respons terhadap tindakan agresif otoritas Israel terhadap Masjid Al-Aqsa di Temple Mount di Kota Tua Yerusalem.
Israel mengumumkan pengepungan total terhadap Gaza dan mulai melakukan serangan terhadap daerah kantong Palestina, serta wilayah tertentu di Lebanon dan Suriah. Bentrokan juga terjadi di Tepi Barat.