Bisnis.com, JAKARTA – Komisi I DPR mengubah penyelenggaraan rapat dengar pendapat umum (RDPU) dengan agenda uji kelayakan dan kepatutan calon Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dari terbuka ke tertutup.
RDPU yang dimulai pukul 10.00 WIB itu sebelumnya digelar secara terbuka untuk mendengarkan pemaparan visi-misi dari Jenderal Agus, yang dicalonkan secara tunggal oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Setelah pemaparan visi-misi, Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid mengatakan bakal melakukan pendalaman secara tertutup.
"Dengan demikian kami mohon teman-teman pers untuk pendalaman akan kita akan lakukan tertutup. Saya ubah rapat yang terbuka ke sifat tertutup," kata mantan jurnalis dan penyiar televisi itu sambil mengetuk palu satu kali di ruanh rapat Komisi I, Gedung DPR, Jakarta, Senin (13/11/2023).
Pada keterangan terpisah sebelumnya, Meutya telah menjelaskan bahwa Komisi I DPR akan menggelar fit and proper test itu
pada pukul 10.00 WIB. Pada kesempatan itu, Agus Subiyanto akan memaparkan pemikiran-pemikirannya selama sekitar 30 menit sebelum rapat ditutup.
Dia menyatakan bahwa Komisi I DPR akan langsung menggelar rapat internal usai Agus akan memaparkan visi misi dan dicecar pertanyaan. Pada rapat internal itu, Komisi I akan menentukan nasib Agus.
Baca Juga
"Kita harapkan hari itu juga kita sudah akan memberikan keputusan [apakah menerima Agus menjadi panglima TNI baru] di rapat internal setelah RDPU," ungkap Meutya sebelumnya.
Setelah itu, Komisi I akan melakukan verifikasi faktual ke kediaman pribadi Agus. Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) itu juga disebut hari ini akan membawa persyaratan dokumen yang dibutuhkan seperti riwayat hidup, NPWP, KTP, Kartu Keluarga, LHKPN 2022, SPT Pajak 2022, dan surat keterangan sehat dari rumah sakit pemerintah. Dengan demikian, ditargetkan semua keputusan selesai pada 13 November 2023.
"Nanti dari situ Komisi I akan bersurat kepada pimpinan DPR untuk kemudian disetujui [Agus Subiyanto sebagai Panglima TNI baru] di paripurna. Untuk jadwal di paripurnanya itu nanti di pimpinan DPR," katanya.
Agus telah memaparkan visi-misinya di depan Komisi I DPR. Dia menyebut visinya yaitu TNI yang prima. Visi yang dimaksudnya itu yakni TNI yang profesional, responsif, integratif, modern dan adaptif.
"Dalam rangka membangun industri TNI yang memiliki daya tahan dan daya tempur guna menghadapi serta mengatasi segala bentuk ancaman gangguan dan tantangan yang akan membahayakan integritas bangsa dan negara," lanjutnya dalam paparan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (13/11/2023).
Secara terperinci, Agus lalu menyebutkan satu per satu misi yang akan dilakukannya untuk mewujudkan visinya sebagai Panglima TNI.
Pertama, memelihara dan memantapkan profesionalisme TNI sebagai alat pertahanan negara.
Kedua, meningkatkan kemampuan yang responsif dalam menghadapi perkembangan lingkungan strategis.
Ketiga, memantapkan kemampuan TNI yang integratif serta bersinergi dengan Kepolisian, kmenterian dan lembaga serta komponen bangsa lainnya.
Keempat, mewujudkan percepatan modernisasi alutsista sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kelima, mewujudkan TNI yang adaptif terhadap tuntunan tugas dan spektrum ancaman.