Bisnis.com, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh menjawab pertanyaan dari kader-kader partainya yang ada di daerah. Salah satunya, pertanyaan tentang alasannya tidak mencalonkan anaknya sebagai calon wakil presiden.
Fenomena dinasti politik memang menjadi sorotan akhir-akhir ini. Salah satu pemicunya adalah majunya putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, menjadi cawapres Prabowo Subianto.
Belakangan, majunya Gibran sebagai cawapres tersebut dilakukan melalui proses yang kurang etis.
Surya Paloh sendiri tersenyum mendapat pertanyaan tersebut. Dia menyebut pertanyaan itu ngeri-ngeri sedap. Namun demikian, menurutnya, harusnya pertanyaan itu disampaikan tidak hanya kepadanya tetapi semua orang.
"Pertama, saya lihat anak saya baik-baik, apakah cocok atau tidak. Kedua, saya berpikir, pantas atau tidak menjadi calon wapres. Walaupun saya punya kesempatan untuk mencalonkan dia, tetapi saya pikir pantas tidak?," ujar Surya Paloh dalam HUT ke-12 Partai NasDem, Sabtu (11/11/2023).
Ketiga, kalaupun nanti anaknya mau maju sebagai cawapres atau jabatan apapun, tetap harus melewati proses yang membuat anaknya jauh lebih matang, mengalami proses jatuh bangun, sehingga menjadi tegar dan kuat. "Kalau bisa harus matang pohon dulu, bukan hasil peraman. Ini yang saya harapkan."
Baca Juga
"Jadi mungkin kalau anak saya berani bertanya kepada saya, saya katakan: tunggu dulu, akan tiba saatnya. Itupun kalau saya berumur panjang," ujar Surya Paloh.
Sekadar informasi, Partai NasDem menggelar perayaan HUT-12 pada hari ini, Sabtu (11/11/2023). Acara itu dihadiri oleh elite partai NasDem, capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan hingga cawapresnya Muhaimin Iskandar.