Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat (AS), Israel dan Qatar sedang mendiskusikan untuk melakukan jeda kemanusiaan selama 3 hari di Gaza, Palestina.
Jeda kemanusiaan itu direncanakan untuk memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza dan kemungkinan pembebasan beberapa sandera Israel.
Qatar bertindak sebagai perantara dan telah mengadakan pembicaraan dengan Hamas mengenai penghentian pertempuran untuk alasan kemanusiaan, selama beberapa pekan terakhir.
Seorang pejabat tinggi Israel mengatakan bahwa Israel siap mengumumkan penghentian permusuhan di Jalur Gaza, jika Hamas membebaskan sejumlah besar sandera.
Sementara, seorang pejabat senior Arab lainnya mengatakan bahwa adanya harapan kesepakatan tersebut dapat dicapai.
Melansir TASS, setelah pembicaraan adanya tawaran pembebasan 12 sandera Israel, untuk menjadi imbalan jika dilakukan jeda kemanusiaan di Gaza, Palestina.
Baca Juga
Laporan televisi Al Mayadeen, melaporkan bahwa setengah dari sandera yang ditawari pembebasan jika Israel menghentikan operasi militernya adalah warga negara Amerika Serikat (AS).
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken juga sebelumnya mengatakan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa jeda kemanusiaan akan memberi Israel lebih banyak waktu untuk operasi darat di Jalur Gaza dan akan mengurangi tekanan pada pemerintahan Presiden AS Joe Biden.
Seperti diketahui, situasi di Timur Tengah kembali menegang menyusul serbuan serangan militan Hamas dari Jalur Gaza ke Israel pada 7 Oktober lalu, yang kini perang sudah berlangsung lebih dari sebulan.
Hamas menganggap serangan itu sebagai respons atas tindakan Israel terhadap Masjid Al-Aqsa di Bukit Bait Suci Yerusalem.
Israel memberikan balasan dengan melakukan pengepungan total terhadap Jalur Gaza dan mulai melancarkan serangan terhadap wilayah tersebut serta sebagian wilayah Lebanon dan Suriah. Bentrokan juga terjadi di Tepi Barat.