Bisnis.com, JAKARTA - Hamas di Palestina melaporkan melalui saluran Telegram bahwa setidaknya 120 fasilitas kesehatan di Jalur Gaza menjadi sasaran serangan udara Israel.
Hamas mengklaim bahwa jumlah tersebut termasuk 18 rumah sakit dan 40 fasilitas medis lainnya yang harus berhenti menerima pasien akibat serangan Israel dan kekurangan bahan bakar.
Hal yang sama disampaikan otoritas kesehatan di wilayah Palestina bahwa sebelumnya menyatakan 18 rumah sakit di Jalur Gaza terpaksa menghentikan operasinya dan ditutup. Pihaknya mengatakan ditutupnya rumah sakit di Gaza utara karena mengalami kekurangan obat-obatan, makanan, bahan bakar.
“Sebanyak 18 rumah sakit, termasuk 8 fasilitas yang dikelola negara, harus menghentikan pekerjaan mereka di Jalur Gaza," katanya, dilansir TASS, Rabu (8/11/2023).
Otoritas setempat menekankan bahwa situasi di rumah sakit Gaza adalah sebuah bencana. Tidak ada kata-kata yang dapat menggambarkan kondisi saat ini, terutama di wilayah utara.
Seperti diketahui, situasi di Timur Tengah kembali berkobar menyusul serbuan serangan dari militan Hamas dari Jalur Gaza ke Israel pada 7 Oktober lalu.
Baca Juga
Ketegangan semakin memburuk dengan pembunuhan penduduk pemukiman Israel di dekat perbatasan dan penyanderaan lebih dari 200 orang, termasuk anak-anak, wanita dan orang lanjut usia.
Hamas menganggap serangan itu sebagai respons atas tindakan Israel terhadap Masjid Al-Aqsa di Bukit Bait Suci Yerusalem.
Israel melakukan balasan dengan melakukan pengepungan total terhadap Jalur Gaza dan mulai melancarkan serangan terhadap wilayah tersebut serta sebagian wilayah Lebanon dan Suriah. Bentrokan juga terjadi di Tepi Barat.