Bisnis.com, JAKARTA — Sosial media kini ramai mengenai video mengenai Iron Dome yang mengalami malfungsi dan berputar ke wilayah Israel sendiri.
Video ini dibagikan oleh Quds News Network pada Senin (6/11/2023). Dari video tersebut menunjukan Iron Dome milik Israel malfungsi dan berbalik arah berbentuk ‘U-turn’.
Akibat dari rudal yang berbelok tersebut, rudal tersebut kemudian menghantam rumah-rumah di Israel sendiri dan menghantam rumah sakit Tel Aviv.
Israel’s Iron Dome interceptor has reportedly malfunctioned. The system’s missiles have been seen doing U-turns and hitting houses and a hospital in Tel Aviv. pic.twitter.com/inmlneskXK
— Quds News Network (@QudsNen) November 5, 2023
Menurut pemberitaan Reuters yang dikutip Senin, sistem pertahanan udara Iron Dome menurut pernyataan militer diklaim memiliki tingkat keberhasilan sebesar 96%.
Sistem ini dikembangkan oleh Rafael Advanced Defense Systems yang dimiliki oleh negara Israel, dengan dukungan dari Amerika Serikat (AS).
Iron Dome sendiri bertujuan untuk melawan serangan roket dari Lebanon yang menghantam kota-kota Israel selama perang tahun 2006 dengan Hizbullah, dan dari warga Palestina di Jalur Gaza.
Baca Juga
Beroperasi pada 2011, tingkat keberhasilan Iron Dome sangat tinggi selama dekade terakhir, yang juga didukung oleh pejabat Pentagon telah menarik perhatian internasional.
Rafael menuturkan bahwa pihaknya mengirimkan dua baterai Iron Dome ke Angkatan Darat Amerika Serikat pada tahun 2020.
Ukraina juga mencari pasokan dalam perangnya dengan Rusia, walaupun Israel sejauh ini hanya memberikan dukungan kemanusiaan dan pertahanan sipil kepada Kyiv.
Sistem Iron Dome tersebut dengan cepat mendeteksi apakah roket tersebut akan mengenai daerah berpenduduk. Jika tidak, roket diabaikan dan dibiarkan mendarat, tanpa merugikan siapapun.
Iron Dome awalnya dianggap dapat memberikan perlindungan untuk wilayah kota dari roket dengan jarak tembak antara 4 km hingga 70 km. Namun para ahli mengatakan bahwa cakupan ini kemungkinan telah diperluas.