Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Poling Pilpres AS 2024, Donald Trump Ungguli Joe Biden

Keunggulan Donald Trump tidak lepas dari kekecewaan masyarakat AS terhadap capres lainnya, yakni kandidat inkumben Joe Biden.
Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, yang didakwa terkait dengan upaya untuk membatalkan kekalahannya dalam Pilpres AS 2020, menghadap wartawan ketika meninggalkan Washington di Bandara Nasional Reagan Washington di dekat Arlington, Virginia, AS, 3 Agustus 2023/REUTERS
Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, yang didakwa terkait dengan upaya untuk membatalkan kekalahannya dalam Pilpres AS 2020, menghadap wartawan ketika meninggalkan Washington di Bandara Nasional Reagan Washington di dekat Arlington, Virginia, AS, 3 Agustus 2023/REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA — Poling calon presiden Amerika Serikat yang berlaga pada pilpres AS 2024 mendatang menunjukkan bahwa Donald Trump unggul dari pesaingnya, kandidat inkumben Joe Biden.

Hal itu tercantum dalam hasil poling CBS News yang dipublikasikan pada Minggu (5/7/2023) waktu Amerika Serikat. Hasil poling itu menyita perhatian.

Mantan Presiden AS Donald Trump yang akan kembali berlaga dalam pemilihan presiden (pilpres) 2024 terpantau mengungguli kandidat inkumben, Presiden Joe Biden. Keduanya terpaut suara 3%.

Donald Trump mencatatkan hasil poling 51% atau unggul sebagai capres AS. Sementara itu, Joe Biden hanya mendapatkan 48%.

Rendahnya suara responden terhadap Biden dinilai berkaitan dengan kondisi AS saat ini. Publik menilai bahwa kondisi AS menjadi lebih buruk sepanjang 2023.

"Persentase orang Amerika Serikat yang berpikir situasi memburuk belakangan ini meningkat pada tahun ini, sehingga kami melihat adanya kemungkinan inkumben akan turun," dikutip dari cuitan CBS News soal hasil poling itu, Senin (6/11/2023).

CBS News menanyakan kepada respondennya bagaimana kondisi AS belakangan. Pada Januari 2023 sebanyak 65% responden menilai bahwa kondisinya buruk, angka itu terus meningkat hingga pada November 2023 menjadi 73%.

Trump yang diselimuti skandal dan mendapatkan sejumlah dakwaan pidana, tetap berusaha untuk mendapatkan kesempatan kedua di Gedung Putih.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper