Bisnis.com, SOLO - Ketua MK sekaligus paman Gibran, Anwar Usman mendapatkan kritikan lantaran sering mengutip ayat suci.
Anwar Usman tengah jadi sorotan lantaran dianggap melanggar kode etik dalam perkara 90. Hal tersebut membuat Anwar Usman diperiksa oleh MKMK.
Anwar Usman telah menjalani pemeriksaan perdana Majelis Kehormatan MK (MKMK) mengenai dugaan pelanggaran etik dan konflik kepentingan dalam memutus perkara batas usia capres-cawapres, Selasa (31/10/2023).
Setelah pemeriksaan selama 1,5 jam itu, paman Gibran Rakabuming Raka tersebut ditanya awak media soal alasannya bersikeras mengadili perkara yang akhirnya menguntungkan keponakannya itu.
Namun satu kalimat yang terlontar dari Anwar Usman membuat netizen geram dan menyayangkan.
Bagaimana tidak, netizen mengatakan bagaimana bisa sosok sekelas Ketua MK, Anwar Usman memutuskan untuk membawa-bawa nama Allah SWT dalam komentarnya alih-alih menjelaskan alasan berdasarkan keilmuannya lebih lanjut.
Baca Juga
"Jabatan milik Allah Yang Maha Kuasa," kata Anwar kepada wartawan kamarin.
Bukan hanya itu, Anwar Usman kembali mengutip ayat suci saat menanggapi kabar bahwa dirinya berbohong sewaktu absen dalam Rapat Permusyawaratan Hakim (RPH) terkait perkara gugatan syarat batas minimal usia capres-cawapres.
Dalam RPH perkara 29-51-55/PUU-XXI/2023 yang menolak gugatan tersebut, dia bersumpah atas nama Allah bahwa dirinya kala itu sedang sakit.
"Saya bersumpah, demi Allah, saya sumpah lagi, saya memang sakit," katanya saat ditemui di Gedung 2 MK, Jakarta Pusat pada Jumat (3/11/2023).
Komentar sastrawan Goenawan Mohamad
Sebelumnya, Goenawan Mohamad menulis berbagai kritik tentang keputusan MK yang dinilai menguntungkan Gibran ini.
Akan tetapi yang cukup jadi sorotan adalah pernyataan Goenawan Mohamad yang mengutip kalimat Shakespeare dlm “Saudagar Venezia” tentang iblis yang kerap mengutip ayat suci demi kepentingannya sendiri.
"Dalam kutipan tersebut, dikatakan jika iblis pun akan mengutip kitab suci untuk tujuannya sendiri," tulis Goenawan Mohamad.
"Ketua MK mengutip ayat suci, sementara keputusannya tidak adil: memenangkan Gibran, kemenakannya sendiri. Saya pun ingat kalimat Shakespeare dlm “Saudagar Venezia”: “Iblis dapat mengutip Kitab Suci untuk tujuannya sendiri. Seperti penjahat dgn wajah tersenyum…” (The Devil can cita Scripture for his purpose/is like a villain with a smiling cheek)," ia menambahkan.