Bisnis.com, SOLO - Sejumlah pihak memberikan reaksi beragam terhadap sindiran Anies Baswedan yang menyinggung soal majunya Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres Prabowo.
Dalam sambutannya di GDC Depok pada Sabtu (28/10/2023), Anies menyinggung soal negara yang seharusnya dimiliki oleh rakyat dan bukan keluarga.
"Bapak ibu, kita ingin tidak nepotisme hidup di negeri ini lagi? Saya sampaikan kepada semua, kita bergerak bukan hanya untuk perubahan keluarga tapi kita ingin mengembalikan kewarasan dalam bernegara. Setuju? Mengembalikan etika di dalam bernegara," ucap Anies.
Pernyataannya Anies ini kemudian mengundang sejumlah pihak memberikan reaksi dari pihak oposisi. Bahkan Ganjar ikut memberikan suara terhadap sindiran tersebut.
Wakil Ketua Umum Gerindra Habiburokhman menyindir balik Anies yang dinilai terlalu sering menggaung-gaunggkan jargon.
"Iya tentu setuju bahwa negara ini milik seluruh rakyat Indonesia. Hal tersebut baiknya jangan sekedar menjadi jargon, tetapi benar-benar diperjuangkan dan diimplementasikan oleh para politisi," ujar Habiburokhman kepada wartawan, Sabtu (28/10).
Baca Juga
Lebih lanjut, Habiburokhman meminta agar rakyat tidak mudah dipecah belah, sehingga negara ini bisa bergerak maju.
"Untuk mewujudkan negara yang bisa menyejahterakan seluruh rakyatnya, kita juga harus menghindari polarisasi dan keterbelahan. Koalisi Indonesia Maju adalah jalan tengah yang berikhtiar menghentikan segala bentuk keterbelahan di masyarakat. Kalau kita semua bersatu padu, pasti kita akan jauh lebih mudah gerakkan seluruh rakyat Indonesia," ujarnya.
Capres PDIP Ganjar Pranowo juga ikut buka suara soal pernyataan Anies ini. Ia menyebut bahwa negara ini memang milik rakyat.
Namun perkataan Anies tersebut seharusnya tak perlu dipertanyakan lagi, karena dari pandangannya tidak ada istilah politik dinasti.
"Itu mah bukan pertanyaan, semua sudah tau, emang milik siapa? Negara milik kita, milik rakyat Indonesia,"