Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-GCC (Gulf Cooperation Council) di Riyadh pada Jumat (20/10/2023). Di sela-sela acara, Jokowi menunaikan ibadah salat Jumat bersama Putra Mahkota Mohammed bin Salman al-Saud (MBS).
Dalam unggahan akun Twitter (X) Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim tampak ibadah salat Jumat yang digelar kerajaan Arab Saudi, di mana Jokowi dan Anwar Ibrahim berada di shaf paling depan mengapit Pangeran MBS.
Adapun berdasarkan keterangan pers Sekretariat Presiden, Presiden mengatakan bahwa ASEAN dan GCC perlu maksimalkan potensi ekonomi melalui investasi dan perdagangan yang berimbang, terbuka dan adil, termasuk dengan membentuk kerangka perdagangan ASEAN-GCC.
“Dan melalui pembangunan industri, pengakuan sertifikasi halal serta pengembangan wisata halal,” ujar Jokowi, dikutip Sabtu (21/10/2023).
Selain itu, Jokowi juga menyampaikan isu di bidang ketahanan pangan dan energi. Menurut Presiden, keamanan rantai pasok pangan perlu terus dijaga melalui kerja sama teknologi pertanian dan pangan serta penyelarasan standar komoditas pertanian.
“Ketahanan sektor energi perlu kita perkuat melalui kemitraan yang saling menguntungkan dan berkelanjutan untuk mempercepat transisi energi,” ungkap Presiden.
Baca Juga
Menunaikan solat Jumaat seusai mesyuarat sidang kemuncak ASEAN-GCC tengah hari tadi. #MalaysiaMADANI pic.twitter.com/tLNNhH9M3r
— Anwar Ibrahim (@anwaribrahim) October 20, 2023
Isu lainnya adalah terkait perlindungan pekerja migran. Presiden menegaskan komitmen ASEAN untuk meningkatkan perlindungan bagi para pekerja migran di tengah situasi global saat ini yang dinilai tidak menentu. “Saya mohon dukungan negara-negara GCC,” tuturnya.
Terakhir, Jokowi kembali menegaskan bahwa tindak kekerasan harus dihentikan dan isu kemanusiaan harus menjadi prioritas saat ini. ASEAN dan GCC harus bersama-sama mencegah agar kondisi tidak semakin memburuk dan tidak melupakan bahwa akar masalahnya adalah pendudukan wilayah Palestina oleh Israel.
“Ini yang harus diselesaikan sesuai dengan parameter internasional yang telah disepakati. Di mana posisi ASEAN dan GCC harus jelas dan solid untuk mendukung solusi perdamaian yang adil dan langgeng di Palestina,” kata Presiden.