Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat menjatuhkan sanksi terhadap 11 individu dan delapan entitas yang terkait dengan program drone Iran, termasuk mereka yang bertanggung jawab memproduksi drone yang digunakan dalam perang Rusia melawan Ukraina.
AS memberikan sanksi kepada Sarmad Electronic Sepahan Company yang berbasis di Iran karena memproduksi komponen yang digunakan dalam drone Mohajer-6, yang digunakan pasukan Rusia untuk melawan Ukraina.
Drone Mohajer-6 merupakan senjata jarak jauh yang mampu menempuh jarak hingga 200 kilometer. Mereka dapat melakukan operasi intelijen, pengawasan, pengintaian, dan tempur, dan mampu membawa dua rudal di bawah setiap sayap.
Daftar sanksi juga mencakup pejabat Iran SEED Hojatollah Ghoreishi, yang menurut Departemen Keuangan bertindak atas nama Kementerian Pertahanan Iran untuk merundingkan penyediaan drone ke Rusia pada tahun 2022.
“Pilihan ceroboh Iran untuk melanjutkan proliferasi UAV destruktif dan senjata lainnya memperpanjang banyak konflik di berbagai wilayah di seluruh dunia,” kata Brian E. Nelson, wakil menteri terorisme dan intelijen keuangan departemen tersebut.
Amerika mengumumkan serangkaian sanksi terhadap entitas yang terkait dengan produksi drone Shahed buatan Iran pada bulan September 2023. Hukuman baru ini bertujuan untuk mengekang penghindaran sanksi oleh perusahaan internasional yang mengirimkan komponen drone ke Iran.
Baca Juga
Para aktor yang dijatuhi sanksi pada putaran 18 Oktober berbasis di Iran, Hong Kong, dan Tiongkok.
“Sebagai akibat dari tindakan hari ini, semua properti dan kepentingan atas properti individu dan entitas yang disebutkan di atas…yang berada di Amerika Serikat atau dalam kepemilikan atau kendali warga AS harus diblokir,” kata laporan Departemen Keuangan.
Rusia sangat bergantung pada drone buatan Iran dan drone yang diimpor dari Tiongkok, dan baru-baru ini memulai produksi drone serang dalam negeri berdasarkan model Iran.