Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengimbau komitmen para calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) untuk menghindari politik identitas saat melakukan kampanye.
Dia pun meminta agar aspek-aspek kebiasaan pribadi seseorang, seperti salat bagi seorang muslim, tidak diubah menjadi isu kampanye.
“Misalnya kebiasaan dari masing-masing hidupnya [seperti beribadah], kemudian dia [kontestan] memposting sedang salat atau [ibadah] ya saya kira kalau dijadikan isu kampanye. Nah itu masuk wilayah politik identitas. Saya harap itu tidak terjadi, mudah-mudahan tidak terjadi ya,” ucapnya usai menghadiri Ikrar Merajut Keberagaman Nusantara, dikutip melalui Youtube Sekretariat Wapres, Kamis (19/10/2023).
Apalagi, Wapres Ke-13 RI itu menyebut bahwa Indonesia adalah bangsa besar yang berdiri di atas keragaman agama, suku dan budaya.
Namun berkah keberagaman itu dapat menjadi bumerang, apabila tidak dirawat dengan baik. Sehingga nantinya bisa menimbulkan konflik yang dapat berujung pada perpecahan.
Oleh sebab itu, dia melanjutkan, simbol Bhinneka Tunggal Ika harus dihayati dan dijalani oleh seluruh anak bangsa agar terus berperan proaktif menjadi penjaga terdepan nilai-nilai luhur Pancasila, NKRI, serta persatuan dan kesatuan nasional.
Baca Juga
Dalam menghadapi tantangan keberagaman bangsa, orang nomor dua di Indonesia itu juga meminta semua pemangku kepentingan untuk konsisten mengembangkan moderasi beragama.
Wapres menilai bahwa moderasi beragama ini sangat penting, agar segala perbedaan agama maupun budaya di negeri ini dan juga di kancah global, dapat dimaknai secara positif sebagai karunia Tuhan dan keniscayaan sejarah.
“Kita punya tanggung jawab moral yang besar untuk turut menciptakan perdamaian di tengah dunia yang sedang berduka, terutama akibat peperangan,” pungkas Ma’ruf.