Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Maruf Amin Sindir Capres-Cawapres Yang Posting Ibadah: Itu Politik Identitas

Wapres Ma'ruf Amin bahas soal kampanye, sebut politik identitas bisa terjadi karena capres-cawapres unggah momen ibadah.
Presiden Joko Widodo diampingi Wakil Presiden Maruf Amin meninggalkan Ruang Rapat Paripurna I, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (14/8/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Presiden Joko Widodo diampingi Wakil Presiden Maruf Amin meninggalkan Ruang Rapat Paripurna I, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (14/8/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengimbau komitmen para calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) untuk menghindari politik identitas saat melakukan kampanye.

Dia pun meminta agar aspek-aspek kebiasaan pribadi seseorang, seperti salat bagi seorang muslim, tidak diubah menjadi isu kampanye.

“Misalnya kebiasaan dari masing-masing hidupnya [seperti beribadah], kemudian dia [kontestan] memposting sedang salat atau [ibadah] ya saya kira kalau dijadikan isu kampanye. Nah itu masuk wilayah politik identitas. Saya harap itu tidak terjadi, mudah-mudahan tidak terjadi ya,” ucapnya usai menghadiri Ikrar Merajut Keberagaman Nusantara, dikutip melalui Youtube Sekretariat Wapres, Kamis (19/10/2023).

Apalagi, Wapres Ke-13 RI itu menyebut bahwa Indonesia adalah bangsa besar yang berdiri di atas keragaman agama, suku dan budaya.

Namun berkah keberagaman itu dapat menjadi bumerang, apabila tidak dirawat dengan baik. Sehingga nantinya bisa menimbulkan konflik yang dapat berujung pada perpecahan.

Oleh sebab itu, dia melanjutkan, simbol Bhinneka Tunggal Ika harus dihayati dan dijalani oleh seluruh anak bangsa agar terus berperan proaktif menjadi penjaga terdepan nilai-nilai luhur Pancasila, NKRI, serta persatuan dan kesatuan nasional.

Dalam menghadapi tantangan keberagaman bangsa, orang nomor dua di Indonesia itu juga meminta semua pemangku kepentingan untuk konsisten mengembangkan moderasi beragama.

Wapres menilai bahwa moderasi beragama ini sangat penting, agar segala perbedaan agama maupun budaya di negeri ini dan juga di kancah global, dapat dimaknai secara positif sebagai karunia Tuhan dan keniscayaan sejarah.

“Kita punya tanggung jawab moral yang besar untuk turut menciptakan perdamaian di tengah dunia yang sedang berduka, terutama akibat peperangan,” pungkas Ma’ruf.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akbar Evandio
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper