Bisnis.com, SOLO - Setelah serangan mendadak yang dilakukan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023 lalu, banyak negara mulai angkat bicara.
Bahkan, beberapa di antaranya mengatakan siap memberikan pasokan senjata kepada Israel yang bisa digunakan untuk melakukan serangan balasan kepada Hamas.
Apalagi saat ini, militer Israel mengatakan bahwa mereka telah mempersiapkan serangan “terkoordinasi” di Jalur Gaza yang melibatkan pasukan udara, darat dan laut.
Pasukan Israel bersiap menghadapi invasi darat ke Gaza yang bertujuan menghancurkan Hamas. Jelas dalam hal ini, AS menjadi negara "bak pahlwan" yang siap memberikan bantuan apapun kepada Israel.
Washington bahkan sudah mulai memindahkan kapal perang dan pesawat ke wilayah tersebut untuk mendukung Israel dalam perang yang sedang berlangsung.
AS telah mengerahkan dua kapal induk, sejumlah pesawat dan pasukan khusus untuk mendukung pasukan Israel melawan Hamas.
Baca Juga
Amerika Serikat
AS menyediakan sejumlah personel dan amunisi yang sangat dibutuhkan Israel termasuk jet tempur, kapal induk, kapal perusak rudal, dan Sistem Iron Dome.
“Sebagai bagian dari upaya kami untuk mencegah tindakan permusuhan terhadap Israel atau upaya apa pun untuk memperluas perang ini setelah serangan Hamas terhadap Israel, Strike Group mencakup kapal penjelajah berpeluru kendali USS Philippine Sea (CG 58), kapal perusak berpeluru kendali USS Gravely (DDG) 107) dan USS Mason (DDG 87), dan Carrier Air Wing 3, dengan sembilan skuadron pesawat, dan menempatkan staf markas besar,” kata Menteri Pertahanan Lloyd Austin.
USS Dwight D Eisenhower CSG akan bergabung dengan USS Gerald R Ford Carrier Strike Group, yang tiba awal pekan ini. Ford CSG mencakup USS Normandia, USS Thomas Hudner, USS Ramage, USS Carney, dan USS Roosevelt.
Pentagon juga telah memesan pesawat tempur tambahan untuk memperkuat skuadron A-10, F-15 dan F-16 di pangkalan-pangkalan di seluruh Timur Tengah.