Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saling Kunci Syahrul Yasin Limpo dan Firli Bahuri

Di tengah penyidikan kasus korupsi yang menjerat eks Mentan Syahrul Yasin Limpo, pimpinan KPK juga disidik atas dugaan kasus pemerasan.
Anshary Madya Sukma,Dany Saputra
Selasa, 10 Oktober 2023 | 07:00
Saling Kunci Syahrul Yasin Limpo dan Firli Bahuri. Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan pengeledahan di rumah dinas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di perumahan Widya Chandra, Jakarta, Kamis (28/9/2023). Pengeledahan tersebut terkait kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nym.
Saling Kunci Syahrul Yasin Limpo dan Firli Bahuri. Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan pengeledahan di rumah dinas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di perumahan Widya Chandra, Jakarta, Kamis (28/9/2023). Pengeledahan tersebut terkait kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nym.

Bisnis.com, JAKARTA - Eks Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) tidak ingin kalah tanpa perlawanan.

Tak lama setelah dikabarkan menjadi tersangka kasus korupsi di lingkungan Kementerian Pertanian (Kementan), muncul isu dugaan kasus pemerasan yang dilakukan oleh pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), salah satunya Firli Bahuri.

Polda Metro Jaya sebelumnya telah menyampaikan bahwa pimpinan KPK merupakan pihak terlapor dari pengaduan masyarakat yang diterima pada 12 Agustus 2023, sebelum dinaikkan ke penyelidikan dan penyidikan. Tidak berhenti sampai di sana, beredar foto kedekatan Firli dan eks Mentan SYL.

Tidak gentar dengan 'upaya perlawanan' SYL, KPK pun menegaskan bahwa penyidikan kasus korupsi Kementan tetap berjalan. Selain penggeledahan dan penyitaan sejumlah alat bukti, KPK juga menggandeng Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk menganalisa aliran dana dugaan korupsi di rekening SYL.

KPK juga telah mengajukan pencekalan ke luar negeri terhadap 9 orang yang diduga terkait kasus ini. Terkini, penyidik KPK telah memeriksa Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan) Muhammad Hatta selama kurang lebih 7 jam. 

Dugaan Pemerasan oleh Pimpinan KPK

Polda Metro Jaya mengungkap kronologi penyelidikan dugaan pemerasan oleh pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di kasus yang menyeret Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Direktur Reskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengatakan kasus ini dimulai pada (12/8/2023) setelah pihaknya menerima aduan masyarakat terkait dugaan korupsi pemerasan dalam penanganan perkara KPK di Kementan pada 2021.

"Selanjutnya kemudian dilakukan langkah-langkah untuk menelaah atau memverifikasi dumas atau pengaduan masyarakat dimaksud," kata Ade kepada wartawan, Kamis (5/10/2023) malam.

Ade melanjutkan pada (15/8/2023) Polda Metro menerbitkan surat perintah pengumpulan bahan keterangan (Pulbaket) sebagai dasar pengumpulan keterangan atas informasi ataupun pengaduan masyarakat dimaksud.

"Selanjutnya pada tanggal 21 Agustus 2023 telah diterbitkan surat perintah penyelidikan sehingga kemudian tim penyelidik subdit tipikor Dirreskrimsus PMJ melakukan serangkaian penyelidikan," tambahnya.

Penyidik melakukan klarifikasi atau permintaan keterangan ke beberapa pihak pada (24/8/2023) hingga (3/10/2023). Dalam hal ini, Mentan Syahrul telah diperiksa sebanyak tiga kali untuk memberikan klarifikasi.

"Perlu disampaikan disini bahwa 6 orang telah dimintai keterangan ataupun klarifikasi oleh tim penyelidik subdit Tipikor Direskrimsus PMJ termasuk salah satunya adalah bapak Mentan. Dimana beliau telah dimintai keterangan untuk klarifikasi sebanyak 3 kali," pungkasnya.

Bantahan Ketua KPK Firli Bahuri

Ketua KPK Firli Bahuri membantah tudingan pemerasan pada penanganan kasus korupsi di Kementan.

Sekadar informasi, dugaan pemerasan oleh pimpinan KPK itu telah dilaporkan dan kini ditangani di Polda Metro Jaya dalam tahap penyelidikan.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, yang terseret dalam kasus Kementan, juga telah dimintai keterangan mengenai laporan polisi itu hari ini, Kamis (5/10/2023).

"Pertama, kita memahami tentang informasi yang beredar, apa yang jadi isu sekarang, tentu harus kita pahami. Kita sampaikan bahwa hal tersebut tidak benar dan tidak pernah dilakukan pimpinan KPK," ujar Firli dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (5/10/2023).

Mantan Kabaharkam Polri itu juga membantah kabar dugaan penyerahan sejumlah uang kepadanya terkait dengan penanganan hal tersebut.

"Saya kira enggak ada orang-orang menemui saya apalagi ada isu sejumlah US$1 miliar, saya pastikan enggak ada. Bawanya berat itu, kedua, siapa yang mau kasih itu," ujarnya.

Kemudian terkait foto kedekatannya dengan SYL, Firli mengklaim bahwa foto itu diambil jauh sebelum dugaan korupsi Kementan diperkarakan.

"Perkara di Kementerian Pertanian ini mulai masuk ke tahap Penyelidikan oleh KPK pada sekitar Januari 2023. Sedangkan pertemuan di Lapangan Bulutangkis antara saya dengan Menteri Pertanian saat itu, Sdr. Syahrul Yasin Limpo, terjadi sebelum periode tersebut, tepatnya yaitu sekitar pada tanggal 2 Maret 2022. Dan itupun beramai- ramai ditempat terbuka," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (9/10/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper